Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Askariasis, Penyebab Bocah Sukabumi Meninggal Dipenuhi Cacing

Kompas.com, 20 Agustus 2025, 11:02 WIB
Reni Susanti

Editor

KOMPAS.com - Seorang anak perempuan berusia 4 tahun bernama Raya meninggal dunia setelah berjuang melawan penyakit cacingan atau ascariasis (Ascaris lumbricoides).

Raya mengembuskan napas terakhir di RSUD R Syamsudin, Kota Sukabumi, pada Senin (22/7/2025) pukul 14.24 WIB.

Kasus ini mencuat setelah unggahan kondisi Raya viral di media sosial. Unggahan itu mengungkap fakta memilukan: cacing dalam jumlah sangat banyak sudah menyebar hingga ke organ vital seperti paru-paru dan otak.

Baca juga: Duduk Perkara Bocah di Sukabumi Meninggal Dipenuhi Cacing hingga Sanksi Dedi Mulyadi

Kondisi Medis yang Parah

Ketua Tim Penanganan RSUD R Syamsudin, dr Irfan Nugraha, menjelaskan bahwa kasus infeksi cacing pada Raya sudah sangat parah.

“Sebenarnya infeksi cacing itu relatif sering pada pasien anak. Tapi tidak sampai separah ini. Kalau cacing sudah muncul saat buang air besar, biasanya bisa ketahuan. Tapi dalam kasus Raya, cacingnya sudah besar-besar dan jumlahnya sangat banyak,” ujar Irfan dikutip dari Tribun Jabar, Rabu (20/8/2025).

Menurutnya, kondisi ini menjadi fatal karena penanganan yang terlambat. Saat dirawat di ICU, cacing-cacing bahkan keluar dari hidung, mulut, hingga anus.

“Dalam kasus ini, infeksi sudah menyebar ke paru-paru dan otak. Cacing ditemukan keluar dari hidung, artinya sudah mencapai saluran napas atau pencernaan bagian atas,” tambahnya.

Baca juga: Dedi Mulyadi Panggil Kades Cianaga soal Kasus Bocah Sukabumi Meninggal Dipenuhi Cacing

Penularan dan Bahayanya

Askariasis atau penyakit cacing gelang merupakan salah satu infeksi parasit paling umum di dunia.

Penyakit ini ditularkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi telur cacing dari kotoran manusia.

Setelah masuk ke tubuh, telur menetas di usus dan larva cacing menyebar melalui aliran darah. Jika tidak segera ditangani, cacing bisa bermigrasi ke organ vital dan menimbulkan komplikasi serius.

Gejala Infeksi Cacing Gelang

Banyak penderita askariasis tidak menunjukkan gejala, tetapi infeksi berat bisa menimbulkan keluhan serius. Gejala bervariasi sesuai fase penyakit:

• Fase awal (larva): batuk, napas pendek, demam, mirip asma atau pneumonia.
• Fase lanjut (cacing dewasa): sakit perut, mual, muntah, diare, penurunan berat badan. Pada kasus parah, cacing bisa menyumbat usus hingga menimbulkan obstruksi.

Komplikasi paling berbahaya termasuk:

• Penyumbatan usus akibat cacing menggumpal.
• Gangguan pada saluran empedu dan pankreas.
• Penyebaran ke paru-paru, saluran napas, hingga otak, seperti yang dialami Raya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Fakta Mengerikan di Balik Kematian Raya Bocah di Sukabumi dan Penjelasan Penyakit Askariasis 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau