BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meminta maaf kepada masyarakat Bandung atas kemacetan yang terjadi saat kirab budaya peringatan HUT ke-80 Jawa Barat, Selasa (19/8/2025).
“Mohon maaf lagi di Bandung kegiatannya padat hari ini. Rame sekali, hari jadi provinsi tapi pasti macet. Saya mohon maaf kemarin mengganggu lalu lintas di Bandung,” ujar Dedi dalam rekaman video yang diterima Kompas.com, Rabu (20/8/2025).
Kirab budaya tersebut dimulai dari Gedung Merdeka di Jalan Asia-Afrika dan berakhir di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, melintasi sejumlah ruas jalan utama di Kota Bandung. Sebanyak dua puluh tujuh kabupaten dan kota turut berpartisipasi dengan menampilkan iring-iringan bernuansa kerajaan dan kebudayaan Sunda.
Baca juga: Kirab Budaya HUT Jabar: Dedi Mulyadi Tegur Rombongan Setda, Farhan Minta Warga Maklum
Dedi berharap masyarakat dapat memaklumi kegiatan yang berlangsung pada sore hari itu. “Semoga bapak ibu bisa memaafkan saya,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, kirab budaya “Jabar Hudang” yang digelar dalam rangka HUT ke-80 Jawa Barat tersebut selesai lebih awal sekitar pukul 20.00 WIB.
Kegiatan tersebut sempat terganggu akibat arak-arakan pejabat Sekretariat Daerah (Setda) Jawa Barat bersama organisasi perangkat daerah (OPD). Saat rangkaian kirab memasuki kisah Nyai Subang Larang, arak-arakan Sekretaris Daerah Jawa Barat Herman Suryatman bersama OPD melintas di depan tribun.
Baca juga: Dedi Mulyadi Kecewa Kirab HUT Jabar Terganggu Arak-arakan Setda: Mohon Ngerti Seni, Stop!
“Ini karnaval. Karnaval itu ada rangkaian ceritanya, setelah cerita tentang Caruban Pajajaran, masuk Subang Larang, itu kabupaten kota menceritakan sejarah Jawa Barat. Bukan Setda motong di tengah terus bikin pawai,” ujarnya di halaman Gedung Sate, Selasa (19/8/2025).
Akhirnya seluruh kirab dari daerah tidak mendapat giliran tampil. Menjelang azan magrib, Dedi memanggil seluruh panitia dan memasuki Gedung Sate hingga kirab “Jabar Hudang” dihentikan lebih awal.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang