Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa SMK di Indramayu Tewas Gantung Diri Usai Dikeluarkan dari Sekolah

Kompas.com, 20 Agustus 2025, 12:40 WIB
Reni Susanti

Editor

KOMPAS.com - Warga Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, digemparkan dengan kabar remaja laki-laki berinisial RF (16) ditemukan meninggal dunia dengan cara gantung diri di garasi rumahnya, Sabtu (16/8/2025) malam.

Kapolres Indramayu AKBP Mochamad Fajar Gemilang, melalui Kapolsek Krangkeng AKP Nandang Supriatna, menjelaskan kronologi meninggalnya siswa SMK tersebut.

“Saat adik korban mencari korban, ia menemukan korban ada di garasi samping rumah dalam kondisi tergantung pada tali,” kata Nandang dikutip dari Tribun Jabar, Rabu (20/8/2025).
Tubuh RF segera diturunkan oleh keluarga, namun kondisinya sudah tidak bernyawa.

Baca juga: Dilaporkan Telantar dan Pernah Coba Bunuh Diri, Lansia di Jember Dievakuasi

Terekam Kamera CCTV

Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa aksi nekat RF terekam jelas oleh kamera CCTV yang terpasang di garasi rumah.

Dalam rekaman itu terlihat korban mengambil tali rafia, mengikatkannya pada kayu di atap, lalu menggunakan jeriken sebagai pijakan sebelum akhirnya menjerat lehernya sendiri.

“Dari olah TKP tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Kami pastikan penyebab kematian murni karena gantung diri,” ujar Nandang.

Baca juga: Niat Bunuh Diri Gagal, Cucu di Sumenep Serang Nenek hingga Meninggal

Dikeluarkan dari Sekolah

Polisi menduga, tindakan RF dipicu oleh tekanan batin setelah dikeluarkan dari sekolah.

Pihak sekolah sebelumnya menerima rekaman video yang memperlihatkan keterlibatan korban dalam aksi tawuran.

Namun, pihak keluarga menyebut video tersebut merupakan kejadian lama ketika RF masih duduk di bangku SMP. Kondisi semakin berat karena pacar RF bersekolah di tempat yang sama.

“Sedangkan pacar korban bersekolah di sekolah tersebut sehingga korban merasa malu,” kata Nandang.

Kronologi Sehari Sebelum Kejadian

Keterangan keluarga menyebutkan, pada Sabtu sore sekitar pukul 17.00 WIB, ibu RF sempat melihat anaknya menyendiri di kamar.

Sang ibu kemudian menawari untuk membelikan jajanan sebelum pergi ke warung, tetapi RF menolak.

“Namun korban menolaknya, kemudian ibu kandung korban pergi ke warung, sedangkan korban berada di rumah seorang diri,” ujar Nandang.

Ketika ibunya pulang sekitar pukul 18.00 WIB, ia mendapati kamar anaknya kosong. Sang adik lalu diminta mencari RF, hingga akhirnya menemukan tubuh kakaknya tergantung di garasi rumah.

“Korban langsung diturunkan dan tali yang menjerat leher korban dilepas, akan tetapi korban tidak tertolong dan sudah dinyatakan meninggal dunia,” ujar Nandang.

Halaman:


Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau