Editor
KOMPAS.com – Bupati Sukabumi, Asep Japar, membantah anggapan pemerintah daerah kecolongan terkait kasus meninggalnya Raya, bocah asal Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Sukabumi, Jabar, yang meninggal dengan kondisi tubuh penuh cacing.
Asep mengatakan, Pemkab Sukabumi tidak tinggal diam dan telah memberikan pelayanan kesehatan sejak awal.
“Saya ingin meluruskan bahwa pemerintah daerah itu tidak diam, hadir pada saat dan sebelumnya juga hadir. Bahkan pada saat pelayan posyandu dia (Raya) suka dibawa ke posyandu, dia (dibawa) ke puskesmas. Jadi bukan seolah-olah bahwa pemerintah itu tidak hadir,” kata Asep Japar saat ditemui awak media di Pendopo Kabupaten Sukabumi, Rabu (20/8/2025) sore.
Baca juga: Kisah Raya, Bocah Sukabumi Meninggal dengan Tubuh Penuh Cacing, Ibu Sakit Jiwa, Ayah TBC
Namun, teguran yang disampaikan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi terkait kejadian ini akan dijadikan bahan evaluasi.
Asep juga menyampaikan permohonan maaf kepada warga atas kejadian tersebut dan memastikan akan memberikan sanksi kepada aparat jika terbukti lalai.
“Permohonan maaf kepada warga Sukabumi atas kejadian ini atas nama pemerintah. Saya akan melakukan tindakan kepada aparat petugas kita,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyatakan akan memberikan teguran keras kepada Bupati Sukabumi terkait meninggalnya Raya pada 22 Juli lalu.
Dedi juga menyoroti peran dari aparat desa yang dinilai lalai hingga Raya meninggal dunia.
Adapun Raya meninggal dengan tubuh dipenuhi cacing.
Cacing-cacing itu berasal dari lingkungan Raya yang tidak sehat. (Kontributor Sukabumi Riki Achmad Saepulloh|Editor:Irfan Maullana)
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang