Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri HAM Natalius Pigai Akan Sambangi Unisba Usai Insiden Gas Air Mata

Kompas.com, 4 September 2025, 11:34 WIB
Faqih Rohman Syafei,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai, dijadwalkan melakukan kunjungan ke Kota Bandung, Jawa Barat, pada Kamis (4/9/2025) sore.

Kunjungan ini bertujuan menindaklanjuti insiden yang melibatkan mahasiswa Universitas Islam Bandung (Unisba).

Kepala Kantor Wilayah HAM Jawa Barat, Hasbullah Fudail mengungkapkan, Natalius Pigai akan mengunjungi tiga lokasi penting, yaitu Universitas Islam Bandung (Unisba) di Jalan Tamansari, Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) di Jalan Pasteur, dan Markas Polda Jawa Barat di Jalan Soekarno-Hatta.

"Iya sore ke Unisba dan RSHS serta Polda," ujar Hasbullah saat dihubungi melalui pesan singkat WhatsApp, Kamis. 

Baca juga: Penjelasan Rektor Unisba soal Penembakan Gas Air Mata di Lingkungan Kampus

Video Gas Air Mata Viral

Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai saat ditemui di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Kamis (7/8/2025).KOMPAS.com/FIRDA JANATI Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai saat ditemui di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Kamis (7/8/2025).

Hasbullah menjelaskan, kunjungan ini merupakan respons terhadap kasus viral yang terjadi di Unisba.

"Kunjungan kasus viral Unisba," katanya.

Sebelumnya, pada Senin (1/9/2025) sekitar pukul 23.30 WIB, kerusuhan pecah di sekitar Kampus Unisba dan Universitas Pasundan (Unpas) di Jalan Tamansari.

Kericuhan ini dipicu pelemparan bom molotov ke arah aparat keamanan yang sedang berpatroli.

Kemudian aparat keamanan membalasnya dengan menembakkan gas air mata ke arah kerumunan massa di sekitar area kampus.

Menurut mahasiswa, massa berbaju hitam yang terlibat bentrokan tersebut bukan bagian dari kelompok mahasiswa.

Sementara itu, pihak kepolisian menjelaskan, gas air mata ditembakkan untuk membubarkan kerumunan massa karena waktu sudah larut malam.

Baca juga: Gas Air Mata Tembus Kampus, Satpam Terluka, Mahasiswa Pingsan Saat Pembubaran Demo di Unisba dan Unpas

Mahasiswa Korban Tusuk

Di sisi lain, pada Sabtu (30/8/2025) malam, seorang mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) bernama Ilham menjadi korban penusukan oleh orang tak dikenal saat menyaksikan aksi demonstrasi di Jalan Trunojoyo.

Ilham sempat dilarikan ke RSHS Bandung dan kini kondisinya berangsur membaik setelah mendapatkan perawatan medis.

Namun, insiden tersebut telah meninggalkan trauma psikologis bagi korban.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau