BOGOR, KOMPAS.com - Balita perempuan berusia 2,5 tahun yang menjadi salah satu korban luka ambruknya majelis taklim di wilayah Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, meninggal dunia.
Korban mengembuskan napas terakhirnya usai menjalani perawatan di RSUD Kota Bogor.
"Iya benar, (meninggal dunia) pukul 14.25 WIB siang tadi," kata Dirut RSUD Kota Bogor, Ilham Chaidir, yang dihubungi Kompas.com, Kamis (11/9/2025).
Dia mengatakan, korban mengalami luka pendarahan pada bagian kepala.
Dokter sudah melakukan tindakan operasi, tetapi kondisinya terus memburuk dan sempat dirawat di ruang ICU RSUD Kota Bogor.
Baca juga: 2 Korban Majelis Taklim Ambruk di Ciomas Bogor Kritis, Salah Satunya Bayi
"Cuma itu ternyata memang pendarahannya luas ya di kepala. Sudah dioperasi, terus dua hari di ICU. Kondisinya jelek memang, jadi dari awal memang sudah jelek," tuturnya.
Tim dokter sudah berupaya maksimal untuk memulihkan kondisinya.
Namun, takdir berkata lain dan bocah tersebut dinyatakan meninggal dunia.
"Kami sudah berusaha maksimal, ternyata meninggal ya karena pendarahan di kepala," tuturnya.
Saat ini, jenazah korban masih berada di RSUD Kota Bogor.
Sedianya, jenazah akan segera dibawa oleh pihak keluarga duka untuk dimakamkan.
Baca juga: Terungkap, Jemaah di Majelis Taklim Ambruk Ciomas Bogor Diperkirakan 500 Orang
"Kelihatannya akan segera dibawa, kebetulan saya di luar," katanya.
Sebelumnya, balita berusia 2,5 tahun tersebut merupakan salah satu dari dua korban yang kondisinya kritis akibat ambruknya bangunan majelis taklim di wilayah Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, pada Minggu, 7 September 2025.
Meninggalnya bocah tersebut menambah daftar panjang korban meninggal dunia yang kini menjadi lima orang.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang