BANDUNG, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, menyoroti tingginya kasus keracunan makanan yang diduga terjadi setelah konsumsi makanan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Rata-rata, kasus keracunan ini dialami oleh Kelompok Penerima Manfaat (KPM) yang merupakan pelajar.
Cucun menekankan pentingnya peran ahli gizi yang disiapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN) di setiap Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Baca juga: 539 Siswa dan Guru Keracunan MBG di Bengkulu, Polri Diminta Tindak Pihak Bertanggungjawab
Ia mengusulkan agar pemantauan tidak hanya dilakukan setelah makanan selesai diolah, tetapi juga sejak proses awal.
"Baiknya, ahli gizi itu tidak mencicipi waktu makanan selesai dimasak, tapi harusnya pemantauan dari sebelum proses pun mesti dipantau," ujar Cucun saat meresmikan dapur SPPG Panca Regency di Desa Nagrak, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Senin (15/9/2025).
Lebih lanjut, Cucun mengharapkan agar ahli gizi di dapur SPPG dapat memberikan rekomendasi mengenai bahan-bahan yang akan digunakan dalam program MBG.
Menurutnya, pengawasan sejak tahap persiapan bahan baku sangat penting untuk memastikan fungsi ahli gizi berjalan efektif di setiap SPPG.
"Jadi harus sudah diproses bagaimana yang bahan-bahan misalkan ini sudah tidak layak untuk dipakai, jangan dipaksakan dipakai. Ya, itu harus dibuang. Jangan misalkan ngejar ini harus ada yang disampaikan tapi bahannya tidak dicek. Maka ahli gizi yang paham," tegasnya.
Baca juga: Buat Keributan di Dapur MBG, 4 Pelaku Pengeroyokan Ditangkap Polisi Jayapura
Cucun juga menekankan pentingnya tiga unsur di setiap dapur SPPG, yaitu ahli gizi, manajemen keuangan, dan kepala SPPG yang bertanggung jawab atas semua kegiatan di dapur tersebut.
"Semua harus berjalan sesuai dengan fungsinya," tambahnya.
Di sisi lain, Cucun mengapresiasi rencana Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung yang akan memberikan pelatihan kepada ahli gizi, khususnya yang bertugas di dapur SPPG.
Ia berharap pelatihan tersebut dapat menjadi contoh bagi dapur SPPG di daerah lain.
"Dan kata Ibu Kadis tadi mau ada pelatihan khusus untuk para ahli gizi nanti ini di Kabupaten Bandung mudah-mudahan jadi piloting semua se-Indonesia. Saya akan sampaikan nanti di rapat-rapat dengan kepala BGN. Bagus kalau pemerintah daerah sinergi dan dilibatkan oleh kepala BGN untuk mengawasi bagaimana lancarnya program MBG ini," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang