BANDUNG, KOMPAS.com – Bagi William Teguh Hartono, berlari bukan sekadar olahraga. Sejak 2018, aktivitas ini sudah menjadi bagian dari gaya hidupnya.
Sebelum pandemi, ia rutin mengikuti berbagai event lari, mulai dari 10K, half marathon, full marathon, hingga ultra marathon.
Tahun ini, ia menantang diri mengikuti ITB Ultra Marathon 2025.
"Tahun ini memang saya agendakan ultra marathon dua kali, ini juga dadakan daftar di ITB ini setelah dikomporin teman-teman," kata William saat dihubungi, Minggu (28/9/2025).
Baca juga: 5.000 Pelari Ramaikan wondr ITB Ultra Marathon 2025
Berbeda dari biasanya yang mendaftar jauh-jauh hari, kali ini ia hanya punya waktu sebulan untuk mempersiapkan diri.
Dengan jarak Jakarta–Bandung sejauh 180 kilometer, ia harus menjalani latihan intens 5–6 kali seminggu.
Total jarak latihan ditargetkan mencapai 180 km per pekan, dengan tambahan long run dan back-to-back run.
"Untuk adaptasi, saya tambah long run, bahkan back-to-back. Jadi tubuh lebih terbiasa menerima beban. Minimal seminggu harus bisa 180 km. Jadi saya coba bertahap ke arah sana," ujarnya.
Baca juga: Mimpi Pramono Rayakan 5 Abad Jakarta, Ingin Gelar Major Maraton Kelas Dunia
William memulai lomba dari Graha BNI Jakarta pada Jumat (26/9/2025) pukul 21.00 WIB.
Perjalanan panjang selama dua hari dua malam penuh tantangan, mulai dari panas terik, kantuk, tanjakan panjang Cianjur–Padalarang, hingga kondisi tubuh yang nyaris tak sanggup melanjutkan.
"Sempat down di checkpoint 3, udah gak bisa lari. Bayangin aja, masih ada 45 km lagi, badan sudah gak bisa lari, panas banget, sampai dehidrasi berat," kenangnya.
Dukungan teman-teman melalui pesan WhatsApp, istirahat sejenak, dan makan berat membuatnya bangkit.
Akhirnya, setelah 22 jam berlari, William menuntaskan jarak 180 km kategori individu penuh (infull individual).
Baca juga: Pelari Maraton Tertua di Dunia Meninggal pada Usia 114 akibat Kecelakaan
Ia disambut meriah panitia dan alumni ITB saat tiba di garis finis di Kampus ITB, Sabtu (27/9/2025) malam pukul 19.00 WIB.
"Saya berangkat bareng teman satu kategori, tapi finish lebih dulu. Rasanya lega banget waktu sampai. Disambut MC, panitia, dan sorak-sorai alumni, itu jadi momen tak terlupakan," ucapnya.
Karyawan swasta di sebuah perusahaan ritel ini pun berhasil meraih juara peringkat 1 Individu Putra kategori umum ITB Ultra Marathon 2025.
Soal target berikutnya, William masih ingin beristirahat.
"Sekarang masih kenyang, ibarat orang habis makan. Tapi ke depan ada satu goal race, saya pengen ikut yang di Yunani," katanya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang