BOGOR, KOMPAS.com - Longsor menimbun aliran Kali Citarawangsa di kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat, tepatnya di Desa Megamendung, pada Senin (29/9/2025) malam.
Material longsor yang berasal dari tebing penahan tanah (TPT) di Mako Pusdik Reskrim membuat air sungai meluap hingga merendam tujuh rumah warga di sekitarnya.
Sebanyak 21 jiwa dari tujuh kepala keluarga (KK) terdampak luapan air akibat longsoran tersebut.
Meski demikian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor memastikan bahwa tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian tersebut.
Baca juga: Paksa Masuk ke Bus Wisatawan di Puncak Bogor, Pengamen Diciduk Polisi
"Longsor terjadi akibat hujan deras yang turun cukup lama sehingga menyebabkan puing longsoran menutup aliran kali atau sungai dengan lebar sekitar dua meter. Air pun meluap dan berdampak terhadap tujuh rumah warga tersebut," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Adam Hamdani, melalui keterangannya, Senin malam.
"Tanah longsor terjadi sekitar pukul 19.15 WIB berdasarkan laporan yang diterima dan tim reaksi cepat (TRC) langsung diterjunkan dan tiba di lokasi pukul 23.05 WIB," ucapnya.
Adam menjelaskan, longsoran memiliki dimensi panjang sekitar 15 meter, tinggi 4 meter, dan lebar 6 meter.
Selain merendam rumah warga, longsor juga mengancam akses jalan menuju Mako Pusdik Reskrim karena posisi bibir longsoran hanya berjarak 1,5 hingga 2 meter dari badan jalan.
Kondisi ini, kata Adam, membuat tim reaksi cepat (TRC) dan petugas lain yang berada di lapangan harus menunda pembersihan material pada malam hari.
Baca juga: Bayi Perempuan Baru Lahir Ditemukan di Puncak Bogor, Dibungkus Selimut
TRC BPBD bersama aparatur desa, RT/RW, serta pihak Pusdik Reskrim langsung melakukan kaji cepat dan analisis lapangan.
Petugas juga mengingatkan dan mengimbau warga di Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung itu agar meningkatkan kewaspadaan.
"Evakuasi atau pembersihan material longsoran tidak bisa dilakukan malam ini karena khawatir terjadi longsor susulan, mengingat tanah masih labil. Rencananya baru dilakukan besok setelah kondisi aman," ujar Adam.
Sebagai langkah darurat, pihak Pusdik Reskrim menutup area longsoran dengan terpal, sementara BPBD mendistribusikan 25 lembar karung kepada warga untuk memperkuat tanggul darurat.
Adam menambahkan, jika hujan deras kembali turun, warga di sekitar lokasi diminta segera mengungsi ke tempat yang lebih aman guna menghindari risiko longsor susulan.
"Situasi akhir, longsoran untuk sementara ditutup menggunakan terpal oleh pihak Mako Pusdik Reskrim. Kemudian, tim sudah memberikan imbauan kepada warga jika terjadi hujan kembali agar mengungsi ke tempat yang lebih aman," tuturnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang