BANDUNG KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, sudah menghibahkan lahan seluas 8 hektare di Ciwidey yang nantinya diperuntukkan untuk program Sekolah Rakyat.
Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan, lahan seluas 24 hektar milik Pemda Kabupaten Bandung di Ciwidey sudah disurvei oleh satuan kerja (Satker) Sekolah Rakyat, yakni Dinas PUPR, dan disepakati 8 hektare akan dihibahkan untuk pembangunan gedung.
Dadang mengaku sudah berkoordinasi dengan Kementerian Sosial (Kemensos) terkait penentuan lokasi.
"Sebelumnya, berkunjungnya Wakil Ketua DPR RI ke Jalak Harupat beberapa waktu lalu, setelah itu saya langsung audensi dengan Pak Menteri Sosial dan juga menyampaikan surat usulan atau susulan kepada Kementerian PUPR, kaitan dengan lokasi. Alhamdulillah tadi sudah berbincang dan diskusi dan sepakat bahwa sama-sama kita kawal dan insya Allah lokasi yang akan dijadikan Sekolah Rakyat itu di wilayah Ciwidey," ujarnya ditemui di Sarana Olahraga Stadion Si Jalak Harupat (SJH) Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (1/10/2025).
Baca juga: Kisah Naisila 3 Tahun Putus Sekolah, Kini Kejar Impian Jadi Dokter Lagi di Sekolah Rakyat
Dadang meminta kepada pemerintah pusat agar pembangunan Sekolah Rakyat bisa selesai tahun ini.
Pasalnya, di SOR SJH pihaknya sudah memfasilitasi 6 kelas untuk Sekolah Rakyat, di antaranya 3 kelas untuk siswa SMP dan 3 kelas untuk siswa SMA.
Selain itu, mes atlet sementara digunakan untuk tempat istirahat para siswa.
"Kenapa saya mohon tahun ini dibangun karena memang sekolah rintisannya sudah mulai. Hari ini sekarang sudah hampir 150 siswa, kurang lebih sekitar enam kelas yang sudah ada dan sudah berjalan," kata Dadang.
Dirjen Prasarana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum, Bisma Staniarto, mengungkapkan pembangunan gedung Sekolah Rakyat di Ciwidey Kabupaten Bandung akan dimulai setelah proses administrasi usai.
"Pembangunan tahun ini, iya, jadi kami upayakan ya setelah semua dari sisi teknis maupun dari administrasinya sudah lengkap ya, kami upayakan bisa tahun ini kami mulai dan diharapkan dalam waktu 8 bulan ya kami targetkan di Juni bisa selesai," kata Bisma.
Baca juga: Kisah Nindya, 2 Tahun Putus Sekolah karena Biaya, Kini Kembali Merajut Asa di Sekolah Rakyat
Di samping itu, Dadang mengkhawatirkan pembangunan belum selesai saat memasuki tahun ajaran baru, minat anak-anak untuk ikut Sekolah Rakyat membeludak, sedangkan fasilitas belum memadai.
"Khawatir penuh saat ajaran baru, kalau seandainya tidak disiapkan pembangunan sekarang. Nah, sehingga saya minta kepada Kadis PUTR dengan Satker sama-sama mengawal untuk proses percepatan dan juga saya mohon bantuan dari perwakilan pemerintah pusat yang tentunya sama-sama untuk bisa melaksanakan apa yang disepakati tadi pada waktu rapat terbatas," ujar Dadang.
Kendati mendesak pembangunan fasilitas dipercepat, Dadang mengaku belum bisa menyebutkan jumlah siswa yang akan diterima pada tahun ajaran baru.
"Nah, untuk target di Kabupaten Bandung saya kira berdasarkan nanti keputusan dari Kementerian Sosial," katanya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang