Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lahan 8 Hektare di Ciwidey Bakal Dibangun Sekolah Rakyat, Target Tuntas Tahun Ini

Kompas.com, 1 Oktober 2025, 13:06 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

BANDUNG KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, sudah menghibahkan lahan seluas 8 hektare di Ciwidey yang nantinya diperuntukkan untuk program Sekolah Rakyat.

Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan, lahan seluas 24 hektar milik Pemda Kabupaten Bandung di Ciwidey sudah disurvei oleh satuan kerja (Satker) Sekolah Rakyat, yakni Dinas PUPR, dan disepakati 8 hektare akan dihibahkan untuk pembangunan gedung.

Dadang mengaku sudah berkoordinasi dengan Kementerian Sosial (Kemensos) terkait penentuan lokasi.

"Sebelumnya, berkunjungnya Wakil Ketua DPR RI ke Jalak Harupat beberapa waktu lalu, setelah itu saya langsung audensi dengan Pak Menteri Sosial dan juga menyampaikan surat usulan atau susulan kepada Kementerian PUPR, kaitan dengan lokasi. Alhamdulillah tadi sudah berbincang dan diskusi dan sepakat bahwa sama-sama kita kawal dan insya Allah lokasi yang akan dijadikan Sekolah Rakyat itu di wilayah Ciwidey," ujarnya ditemui di Sarana Olahraga Stadion Si Jalak Harupat (SJH) Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (1/10/2025).

Baca juga: Kisah Naisila 3 Tahun Putus Sekolah, Kini Kejar Impian Jadi Dokter Lagi di Sekolah Rakyat

Dadang meminta kepada pemerintah pusat agar pembangunan Sekolah Rakyat bisa selesai tahun ini.

Pasalnya, di SOR SJH pihaknya sudah memfasilitasi 6 kelas untuk Sekolah Rakyat, di antaranya 3 kelas untuk siswa SMP dan 3 kelas untuk siswa SMA.

Selain itu, mes atlet sementara digunakan untuk tempat istirahat para siswa.

"Kenapa saya mohon tahun ini dibangun karena memang sekolah rintisannya sudah mulai. Hari ini sekarang sudah hampir 150 siswa, kurang lebih sekitar enam kelas yang sudah ada dan sudah berjalan," kata Dadang.

Dirjen Prasarana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum, Bisma Staniarto, mengungkapkan pembangunan gedung Sekolah Rakyat di Ciwidey Kabupaten Bandung akan dimulai setelah proses administrasi usai.

"Pembangunan tahun ini, iya, jadi kami upayakan ya setelah semua dari sisi teknis maupun dari administrasinya sudah lengkap ya, kami upayakan bisa tahun ini kami mulai dan diharapkan dalam waktu 8 bulan ya kami targetkan di Juni bisa selesai," kata Bisma.

Baca juga: Kisah Nindya, 2 Tahun Putus Sekolah karena Biaya, Kini Kembali Merajut Asa di Sekolah Rakyat

Di samping itu, Dadang mengkhawatirkan pembangunan belum selesai saat memasuki tahun ajaran baru, minat anak-anak untuk ikut Sekolah Rakyat membeludak, sedangkan fasilitas belum memadai.

"Khawatir penuh saat ajaran baru, kalau seandainya tidak disiapkan pembangunan sekarang. Nah, sehingga saya minta kepada Kadis PUTR dengan Satker sama-sama mengawal untuk proses percepatan dan juga saya mohon bantuan dari perwakilan pemerintah pusat yang tentunya sama-sama untuk bisa melaksanakan apa yang disepakati tadi pada waktu rapat terbatas," ujar Dadang.

Kendati mendesak pembangunan fasilitas dipercepat, Dadang mengaku belum bisa menyebutkan jumlah siswa yang akan diterima pada tahun ajaran baru.

"Nah, untuk target di Kabupaten Bandung saya kira berdasarkan nanti keputusan dari Kementerian Sosial," katanya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau