SUKABUMI, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kini membuka layanan aduan di Gedung Sate bagi masyarakat untuk melaporkan permasalahan kesehatan, pendidikan, serta hukum.
Dedi Mulyadi juga mengajak kepada bupati dan wali kota di Jawa Barat agar menerapkan hal serupa.
Hal tersebut bertujuan agar masyarakat bisa lebih mudah mengakses bantuan tanpa harus datang ke ibu kota provinsi.
Baca juga: Dedi Mulyadi Tanggapi Eceu Gacor Pangandaran: SE Gerakan Seribu Sehari Cabut Jangan?
"Kami berharap para bupati dan wali kota melakukan hal yang sama sehingga rumah jabatan itu menjadi tempat mengadunya warga," kata Dedi dalam keterangan di Makodam III Siliwangi, Bandung, Minggu (20/5/2025).
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, menerangkan bahwa kedaerahan dimungkinkan memiliki cara yang berbeda untuk menolong dan membantu warganya.
Ia mengungkapkan bahwa jarak Kota Sukabumi yang tidak terlalu jauh antar-tempat bisa memungkinkan untuk melakukan kontak melalui WhatsApp.
"Setiap daerah mungkin beda teknisnya, yang jelas karena Kota (Sukabumi) tidak terlalu luas seperti Kabupaten (Sukabumi), kami radius 15-20 menit sampai ke lokasi, jadi cukup dengan WhatsApp dan sebagainya, otomatis pasti tertangani," kata Ayep Zaki dalam keterangannya saat ditemui awak media di Balaikota Sukabumi, Rabu (10/8/2025) siang.
Baca juga: Dana Transfer Sukabumi Kena Potong Rp 159 Miliar, Wali Kota: Saya Lobi Tingkat Pusat...
Ayep Zaki kemudian memaparkan bahwa penanganan masalah sosial di masyarakat bisa mengadu pada Dinas Sosial Kota Sukabumi.
"Enggak langsung ke wali kota, ke Dinas Sosial semua melalui dinas, dan saya khusus untuk itu nanti ada anggaran khusus untuk penyelesaian itu," ucap Ayep Zaki.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang