Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balita di Tasikmalaya Diduga Keracunan MBG, Orangtua: Pembagian Siang Dimakan Sore Hari

Kompas.com, 14 Oktober 2025, 18:28 WIB
Irwan Nugraha,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Beberapa orang balita di Desa Cibeber, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, diduga mengalami keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) usai pembagian lewat para kader posyandu pada Senin (13/10/2025).

Penyebabnya diakui para orangtua korban akibat paket makanan dibagikan siang hari dan baru dikonsumsi sore hari sehingga mengalami gejala keracunan malam harinya.

Tercatat 11 balita menjadi korban dan kondisinya sudah membaik seusai ditangani medis oleh bidan desa dan Puskesmas Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, sampai Selasa (14/10/2025) siang.

Adapun dugaan sementara paket MBG itu disebabkan susu tak steril karena sempat disimpan ulang dalam kemasan plastik sebelum dikonsumsi berselang lima jam usai pembagian.

Baca juga: “Pokir Jangan Disentuh!” DPRD Tasikmalaya Berkeberatan TKD Dipangkas Rp 219 Miliar

"Menunya itu suwir ayam, wortel, oseng-oseng (tumis) sayuran, nasi, sama tahu. Ada susu juga, susu UHT. Jadi, memang sempat disimpan dulu susunya dalam wadah plastik baru dimakan sore hari," kata salah seorang warga setempat, Usep (53), kepada Kompas.com di rumahnya, Selasa siang.

Seusai kejadian, lanjut Usep, para petugas medis, bidan, dan petugas puskesmas langsung memberikan penanganan medis dan kondisi para korban pun langsung membaik.

Gejala awal para korban ialah mual dan beberapa balita mengalami muntah-muntah saat kejadian, tetapi saat ini kondisinya kembali membaik.

"Ada yang sempat dibawa ke puskesmas sebentar, ada yang tidak, tetapi semuanya sudah membaik kok sekarang karena memang kejadiannya kemarin malam," ungkap dia.

Baca juga: TKD Tasikmalaya Dipotong Rp 219 Miliar, Wali Kota Sebut Infrastruktur Terdampak

Hal yang sama diungkapkan Deti (44), orangtua balita lainnya yang mengalami gejala serupa usai mengonsumsi MBG yang tidak dikonsumsi sore hari usai pembagian siang harinya.

"Jadi, saya sempat mencicipi itu, susunya sudah agak asam dan langsung dibuang saja. Semalam ada anak saya muntah lima kali, tetapi kondisinya sekarang sudah membaik usai petugas puskesmas datang ke rumah memberi obat," ucap Deti.

Menurut Deti, program pembagian bagi balita di kampungnya sudah dua pekan berjalan dan sebelumnya tak ada kendala apa pun.

"Baru, baru jalan dua pekan kemarin. Baru kali ini saja," ucap dia.

Kejadian ini pun dibenarkan Kepala Puskesmas Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Mia Shopia, yang menyebut para korban kondisinya sudah membaik dan tidak terlalu parah.

Sampai saat ini, tidak ada pasien yang dirawat akibat kejadian itu dan seluruhnya telah berada di rumahnya masing-masing.

"Sudah tertangani dan tak sempat dirawat karena kondisinya sudah membaik," ujar dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau