BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Polisi mengamankan seorang pedagang jajanan sekolah yang diduga menjadi penyebab keracunan puluhan siswa SDN 1 Ciptaharja, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Jumat (17/10/2025).
Keracunan massal yang memakan korban sebanyak 28 siswa SDN 1 Ciptaharja itu diduga bukan dari menu Makanan Bergizi Gratis (MBG), melainkan dari jajanan sekolah.
Kapolsek Cipatat, Kompol Iwan Setiawan, mengatakan jajanan sekolah itu dijajakan oleh seorang pedagang pria di sekitar SDN 1 Ciptaharja menggunakan kendaraan roda dua yang dirombak menjadi gerobak dagang.
Baca juga: 28 Siswa SD di Cipatat Bandung Barat Dilarikan ke Puskesmas, Diduga Keracunan Jajanan Sekolah
"Iya betul. Kami sudah amankan pedagangnya. Sekarang sudah di Mapolsek Cipatat untuk diperiksa," ungkap Iwan saat dikonfirmasi.
Iwan menegaskan, dari hasil penelusuran petugas di lokasi, kasus keracunan ini terjadi beberapa saat setelah siswa menyantap jajanan yang dibeli di luar sekolah.
Sumber keracunan itu diduga dari jajanan sekolah dengan nama Dofood, sebuah jajanan lokal yang diolah dari kulit lumpia yang digoreng dengan telur di dalamnya.
"Dofood itu kulit lumpia yang di dalamnya ada telur dengan isian sosis atau daging," kata Iwan.
Baca juga: Dedi Mulyadi Turun Tangan, 3 Tahun Proyek Mandek Jalan Lingkar Padalarang-Cipatat Segera Digarap
Sementara itu, Kepala Puskesmas DTP Rajamandala, Teguh Hadian, menjelaskan hasil tracing awal, keracunan para siswa disebabkan jajanan olahan telur goreng.
Untuk memastikan hal itu, petugas medis akan membawa sampel makanan ke laboratorium guna mendapatkan informasi kandungan apa yang terdapat dalam jajanan tersebut.
"Diduga mereka mengalami keracunan akibat jajanan sekolah, katanya olahan telur goreng. Sekarang kami masih cek," kata Teguh.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang