Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Investigasi Selesai, Polisi Ungkap Penyebab Kecelakaan yang Tewaskan Atlet Bulu Tangkis Muda Indramayu

Kompas.com, 14 November 2025, 16:12 WIB
Handhika Rahman,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

INDRAMAYU, KOMPAS.com - Sat Lantas Polres Indramayu membeberkan hasil investigasi kecelakaan yang menewaskan atlet bulu tangkis muda, Ainun Al Munawar, di Jalan Raya Panyindangan Wetan, Kecamatan Sindang, pada Rabu (22/10/2025) sekitar pukul 15.30 WIB.

Kasat Lantas Polres Indramayu, AKP Rizky Aulia Pratama mengatakan kecelakaan tersebut disimpulkan terjadi akibat kelalaian korban berdasarkan pemeriksaan dan olah tempat kejadian perkara.

Saat itu, Ainun yang berboncengan dengan Rivaldo mengendarai sepeda motor Honda CRF bernomor polisi E 2461 PCN, melaju dari arah Sindang menuju Lohbener. Sesampainya di lokasi, Ainun berusaha menyalip mobil pick up box.

Namun, korban menoleh ke belakang ketika sepeda motor dalam kecepatan tinggi. Pada saat bersamaan, sepeda motor Honda Beat yang dikendarai rekannya, Keivien Billah, berada tepat di depan.

Baca juga: Lucky Hakim Ungkap Dugaan Atlet Muda Indramayu Ainun Dicelakai

"Sepeda motor Honda Beat Silver yang dikemudikan Keivien Billah (teman korban) tertabrak dari belakang oleh sepeda motor Honda CRF yang dikemudikan Ainun (korban)," ujar Rizky di Mapolres Indramayu, Jumat (14/11/2025).

Benturan itu membuat Ainun terjatuh ke sisi kiri jalan dan terlindas roda kanan belakang mobil pick up box yang melaju dari arah sama.

Ainun meninggal dunia di lokasi, sedangkan rekannya mengalami luka-luka. Mobil tersebut kemudian meninggalkan lokasi kejadian.

Rizky menjelaskan kondisi jalan saat kejadian lurus, beraspal, dengan lebar sekitar enam meter. Jalan dalam keadaan basah akibat hujan.

Polisi menelusuri rekaman CCTV dan berhasil mengidentifikasi kendaraan yang terlibat, yakni mobil pick up Daihatsu Gran Max bernomor polisi B 9983 VCE yang dikemudikan Didik Nurdiansyah.

Dalam penyelidikan, polisi memeriksa sedikitnya 20 saksi, terdiri dari 2 saksi mata, 5 rekan korban, 11 pelajar yang sebelumnya mengejar korban, serta dua saksi dari pihak pengemudi mobil pick up.

Dari keterangan saksi dan fakta penyelidikan, diketahui sebelum kecelakaan terjadi, Ainun dan rombongannya yang berjumlah tiga motor berpapasan dengan kelompok pelajar lain yang membawa lima motor. Ainun diduga menggerungkan gas motornya sambil menoleh ke arah rombongan tersebut.

Rombongan pelajar itu merasa terprovokasi. "Sehingga terjadi pengejaran terhadap korban Ainun dan kawan-kawannya ke arah Lohbener hingga berada di belakang pick up box Daihatsu Gran Max," terang Rizky.

Ainun dan rekan-rekannya kemudian berusaha menyalip mobil tersebut, dengan posisi Ainun berada paling belakang. Ia diduga kurang konsentrasi karena kembali menoleh ke belakang untuk melihat rombongan yang mengejar.

Dalam posisi menyalip dan berkecepatan tinggi itulah ia menabrak belakang motor rekannya.

"Saat itu lah sepeda motor korban oleng dan terjatuh, korban jatuh ke kiri lalu terlindas roda kanan mobil. Ainun meninggal dunia di TKP," kata Rizky.

Halaman:


Terkini Lainnya
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau