Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebutuhan Tenaga Kerja "Green Jobs" di Indonesia pada 2030 Capai 4,4 Juta

Kompas.com - 13/02/2022, 08:31 WIB
Reni Susanti,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kebutuhan tenaga kerja green jobs atau pekerjaan ramah lingkungan di Indonesia pada 2030 mencapai 4,4 juta orang. Salah satu sektor yang dibidik adalah Energi Baru dan Terbarukan (EBT).

"Data tersebut bersumber dari laporan Global Green Growth Insitute (GGGI)," ujar Component Manager-Formal Education Renewable Energy Skills Development (RESD) Bakhtiyar Salam kepada Kompas.com, Sabtu (12/2/2022).

Bakhtiyar menjelaskan, Indonesia saat ini tengah mempersiapkan transisi energi menjadi ramah lingkungan. Hal itu seiring dengan penandatanganan Paris Agreement.

Baca juga: Pandemi Ciptakan Lapangan Kerja Green Jobs di 3 Sektor Ini, Apa Saja?

Target yang dipasang pemerintah dalam bauran energi terbarukan mencapai 23 persen pada 2025. Sedangkan yang ada sekarang masih di bawah 1 persen.

Itu artinya, untuk mencapai target baruran energi tersebut diperlukan penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mempuni di bidang EBT.

Untuk mencapai kebutuhan tersebut, Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Swiss melalui proyek RESD bekerja sama meluncurkan program Diploma 4 spesialisasi energi terbarukan pada 2022 di 5 politeknik.

Kelima politeknik tersebut yakni Politeknik Negeri Jakarta, PEM Akamigas Cepu, Politeknik Negeri Bali, Politeknik Negeri Ujung Pandang, dan Politeknik Negeri Manado.

Program spesialisasi D4 di sini tepatnya adalah program alih jenjang, di mana lulusan Diploma 3 teknik mengambil program 1 tahun spesialisasi energi terbarukan di semester 7 dan 8.

Para peserta Training of Trainers: Basic Solar PV tengah mempraktekkan cara memasang solar cell rooftop.Dok RESD Para peserta Training of Trainers: Basic Solar PV tengah mempraktekkan cara memasang solar cell rooftop.

"Sehingga saat lulus jadi engineer. Yang kami persiapkan adalah dosen dan tenaga pranata laboratoriumnya," tutur Bakhtiyar.

Sekitar 12 dosen dan pekerja laboratorium dikumpulkan di Bandung dan mempelajari seluk beluk EBT pada Fabruari 2022.

Ke depan akan ada pelatihan kembali untuk pelatihan bidang Hydro. Proses asistensi para dosen dan pranata laboratorium pendidikan dilakukan oleh konsersium dari Swiss, University of Applied Sciences dan International Consultant bidang Solar dan Hydro.

Tekan Gap

Salah satu peserta Training of Trainers: Basic Solar PV, I Gede Para Atmaja mengatakan, pelatihan seperti ini sangat penting, terutama untuk dosen-dosen dari Indonesia Timur.

Dosen Politeknik Negeri Manado ini mengungkapkan, gap SDM antara Indonesia barat dan timur sangat terasa. Sedangkan Indonesia Timur memiliki potensi EBT yang sangat besar.

Baca juga: 5 Politeknik di Indonesia Jadi Percontohan Pengembangan D4 Energi Terbarukan

Gap ini membuat kesempatan kerja di Indonesia Timur banyak diisi orang luar. Karenanya dibutuhkan pemerataan keilmuan untuk menyetarakan kemampuan SDM di Indonesia.

Dengan pelatihan ini, ia optimistis bisa mengurangi gap antara Indonesia timur dan barat.

"Saya senang ada di sini mempelajari solar cell. Di kami masih banyak daerah yang gelap karena tidak teraliri listrik. Saya yakin pelatihan ini akan berdampak pada kami di Indonesia Timur," ucapnya.

Data Dewan Energi Nasional mencatat, potensi tenaga surya di Indonesia mencapai 207.898 MW. Provinsi dengan potensi terbanyak ada di Kalimantan Barat sebesar 20.112 MW dan Sumatera Selatan 17.233 MW.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Orang Alami Pembacokan di Cicalengka, Pelaku Diduga Gerombolan Bermotor

7 Orang Alami Pembacokan di Cicalengka, Pelaku Diduga Gerombolan Bermotor

Bandung
Pelaku Mutilasi di Ciamis Ditahan di Sel Khusus, Ini Alasannya

Pelaku Mutilasi di Ciamis Ditahan di Sel Khusus, Ini Alasannya

Bandung
7 Pengguna Jalan di Cicalengka Jadi Korban Pembacokan OTK

7 Pengguna Jalan di Cicalengka Jadi Korban Pembacokan OTK

Bandung
Detik-detik Duel Maut Siswa SMP di Sukabumi, Satu Orang Meninggal

Detik-detik Duel Maut Siswa SMP di Sukabumi, Satu Orang Meninggal

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Menikmati Jalan Braga Bandung yang Tak Lagi Macet pada Akhir Pekan

Menikmati Jalan Braga Bandung yang Tak Lagi Macet pada Akhir Pekan

Bandung
Polisi Olah TKP Kasus Oknum Brimob yang Tabrak Warga sampai Tewas

Polisi Olah TKP Kasus Oknum Brimob yang Tabrak Warga sampai Tewas

Bandung
Kisruh Birokrat di Cianjur Berakhir Damai, Banjir Air Mata dan Saling Cium Tangan

Kisruh Birokrat di Cianjur Berakhir Damai, Banjir Air Mata dan Saling Cium Tangan

Bandung
Tak Kunjung Diambil, 158 Sepeda Motor Hasil Razia Polisi di Bandung 2 Tahun Terbengkalai

Tak Kunjung Diambil, 158 Sepeda Motor Hasil Razia Polisi di Bandung 2 Tahun Terbengkalai

Bandung
Bima Arya Tanggapi Peluang Berpasangan dengan Ridwan Kamil pada Pilkada Jabar 2024

Bima Arya Tanggapi Peluang Berpasangan dengan Ridwan Kamil pada Pilkada Jabar 2024

Bandung
Wisatawan Minta Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan Diperpanjang

Wisatawan Minta Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan Diperpanjang

Bandung
Gerindra Disebut Lirik Dedi Mulyadi untuk Pilkada Jabar 2024

Gerindra Disebut Lirik Dedi Mulyadi untuk Pilkada Jabar 2024

Bandung
Tangisan Pedih Anak Saat Ayah-Ibunya Tewas Tertabrak Kereta Api di Sukabumi

Tangisan Pedih Anak Saat Ayah-Ibunya Tewas Tertabrak Kereta Api di Sukabumi

Bandung
Bima Arya: Saya Siap Maju Pilkada Jabar 2024

Bima Arya: Saya Siap Maju Pilkada Jabar 2024

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com