Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 32 Titik Rawan Banjir dan Longsor di Jalur Kereta Jabar, KAI Daop 2 Tambah Jam Pemeriksaan

Kompas.com - 22/04/2022, 21:19 WIB
Agie Permadi,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi II Bandung telah memetakan titik rawan di sepanjang jalur kereta di masa lebaran 2022 ini.

Manager Humas Daop 2 Bandung Kuswardoyo mengatakan, titik rawan tahun ini berkurang dibanding dengan titik rawan yang telah dipetakan pada tahun sebelumnya.

"Tahun kemarin titik rawan itu ada 39, tahun ini berkurang dan tersisa sebanyak 32 titik," kata Kuswardoyo yang dihubungi Kompas.com, Jumat (22/5/2022).

Baca juga: KAI Daop 2 Bandung Siap Angkut 66.731 Penumpang Per Hari, Tiket Mudik Masih Tersedia

Menurutnya, titik-titik rawan ini tersebar di beberapa daerah yang dilintasi jalur kereta, seperti Cianjur, Sukabumi, sampai Banjar.

"Seperti Rancaekek itu daerah rawan banjir. Purwakarta itu daerah Rawan longsor sudah ada pemetaannya semua," ucapnya.

Sebagai antisipasi, KAI siap menempatkan personilnya di titik-titik tersebut.

Sebanyak 32 orang di titik rawan ini akan memantau kondisi daerah tersebut selama 24 jam. Mereka membuat sebuah pos pemantauan dan memeriksa lingkungan sekitar secara berkala.

"Petugas kami akan menjaga lokasi itu, dari dulu pun dijaga selama 24 jam tidak hanya masa angkut lebaran saja. Sehingga nanti kita bisa mengantisipasi sesuatu yang terjadi di lokasi tersebut," ucapnya.

Berkurangnya titik rawan ini pun atas kerja keras petugas yang terus melakukan pemantauan dan perbaikan demi kelancaran perjalanan penumpangnya.

"Teman kami di lapangan sudah antisipasi dan perbaiki, alhamdulilah bisa berkurang," tuturnya.

Selain itu, KAI juga menempatkan petugas yang bertugas memeriksa jalur rel yang dilewati kereta dengan cara berjalan kaki dari satu stasiun ke stasiun lainnya.

Adapun jarak yang ditempuh petugas jalan kaki ini cukup jauh, bisa mencapai 6 kilometer atau lebih tergantung jarak stasiun ke stasiun.

"Dia memeriksa semua kondisi saran prasarana, kemungkinan adanya longsoran, atau mungkin ada baut yang kendor, itu dia jalan kaki," ucapnya.

Penambahan petugas ekstra ini dilakukan untuk memberikan pelayanan PT KAI bagi para penumpang, mengingat traffic kereta di masa mudik lebaran 2022 ini yang cukup tinggi.

"Petugas ini biasa jalan tiga jam sekali mengontrol. Nah, kita tambahkan setelah tiga jam ada lagi yang memeriksa, jadi berlapis pemeriksaannya," pungkasnya.

Baca juga: KAI Operasikan KA Tambahan Lebaran, Ini Jadwal dan Harga Tiketnya!

Seperti diketahui jelang Lebaran 2022 atau 1443 Hijriah ini sebanyak 108.597 tiket kereta di PT KAI Daop 2 habis terjual. Jumlah tiket ini merupakan penjualan pada masa periode tanggal 22 April hingga 13 Mei 2022.

Sebagai antisipasi kurangnya armada pengangkut, KAI juga menyediakan kereta tambahan yakni Pasundan Lebaran yang akan berangkat dari stasiun Kiaracondong Bandung, Jawa Barat menuju Surabaya Gubeng pada pukul 08.55 WIB.

Selama masa angkutan lebaran 2022 ini, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 2 Bandung menjalankan 22 kereta Jarak jauh dengan kapasitas penumpang yang sudah 100 persen. Sementara untuk kereta lokal, Daop 2 Bandung menyediakan 62 kereta dengan jumlah penumpang yang masih dibatasi sebanyak 70 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Bandung
Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Bandung
Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Bandung
2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Bandung
Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Bandung
Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Bandung
Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir

Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir

Bandung
Protes Jalan Rusak, Warga Tanami Pohon Pisang di Jalan Depan Gerbang Kantor Pemkab Bandung Barat

Protes Jalan Rusak, Warga Tanami Pohon Pisang di Jalan Depan Gerbang Kantor Pemkab Bandung Barat

Bandung
Bukan Tak Diupah, Diungkap Motif Tukang Kebun Bunuh Majikan di Bandung

Bukan Tak Diupah, Diungkap Motif Tukang Kebun Bunuh Majikan di Bandung

Bandung
Terungkap, Pria Dibunuh dan Dicor di Bandung Barat Direncanakan 2 Hari Sebelumnya

Terungkap, Pria Dibunuh dan Dicor di Bandung Barat Direncanakan 2 Hari Sebelumnya

Bandung
Ijal yang Bunuh dan Cor Mayat Didi di Bandung Barat Sempat Menyamar Pakai Kostum Badut di Jakarta

Ijal yang Bunuh dan Cor Mayat Didi di Bandung Barat Sempat Menyamar Pakai Kostum Badut di Jakarta

Bandung
Bentrok Maut 2 Ormas di Bandung, Polisi: Mereka Sudah Sepakat Berdamai

Bentrok Maut 2 Ormas di Bandung, Polisi: Mereka Sudah Sepakat Berdamai

Bandung
BI Banten Temukan 28 Lembar Uang Palsu Selama Ramadhan 2024

BI Banten Temukan 28 Lembar Uang Palsu Selama Ramadhan 2024

Bandung
Bunga Bangkai Raksasa Mekar Sempurna di Kebun Raya Cibodas

Bunga Bangkai Raksasa Mekar Sempurna di Kebun Raya Cibodas

Bandung
4 Bulan di 2024, Pasien DBD Kabupaten Kuningan Naik Lebihi Tahun 2023

4 Bulan di 2024, Pasien DBD Kabupaten Kuningan Naik Lebihi Tahun 2023

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com