BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Tisna Umaran mengatakan 14 ekor Sapi di empat kecamatan diduga terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).
Berdasarkan laporan dari Balai Veteriner Subang, dari belasan ekor sapi itu terdapat ciri-ciri terjangkit PMK.
"Kita undang mereka untuk dilakukan tes lab. Jadi PCR, diambil cairan di hidung, di mulut, kemudian diambil darah. Kemudian sampai hari ini belum ada hasilnya. Masih diteliti di lab," ujarnya, Jumat (20/5/2022).
Baca juga: Distan Bandung Minta Warga Tak Ragu Beli Hewan Kurban, Ini Cara Memilih Ternak Sehat
Pihaknya menyebut, alasan hasil tes belum keluar, lantaran Balai Veteriner Subang melakukan tes pada sapi yang diduga terjangkit PMK se-Jawa Barat.
"Mudah-mudahan besok sudah keluar hasilnya, karena ini masih ada yang diduga, terus kalau nantinya positif juga kan penanganannya berbeda," tuturnya.
Sementara Bupati Bandung Dadang Supriatna mengaku akan menurunkan 30 dokter hewan guna mengantisipasi penyebaran PMK.
Baca juga: Dampak PMK, Stok Sapi di Bandung Barat Terancam Tak Cukup untuk Idul Adha
"Di empat Kecamatan, saya akan langsung turun ke lapangan, kita akan kerja sama dengan dinas sosial, dinas kesehatan, dan dinas pertanian," kata Bupati.
Mengingat himbauan dari Kementrian Pertanian (Kementan) untuk segera menangani lokasi ditemukannya hewan ternak dengan PMK, Dadang menyebut telah menyiapkan vaksin untuk hewan yang terjangkit PMK.
"Kita sudah menyediakan dokter spesialis hewan agar tidak menyebar ke daerah lain. Kemudian kita siapkan vaksin, suntikan kepada hewan yang terindikasi maupun tidak terindikasi," ujarnya.
Selian itu, Dadang meminta warga tidak ragu membeli hewan ternak untuk dikurbankan di momen Idul Adha.
Namun sebelum membeli, warga harus memastikan dulu hewan ternak tersebut sehat. Salah satunya negatif PMK.
Selain itu, ia meminta hewan ternak disembelih di rumah potong hewan (RPH) yang sudah memiliki standardisasi terbaik.
"Di Kabupaten Bandung sendiri ada sekitar 8 RPH (3 milik pemerintah dan 5 milik swasta)," kata Dadang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.