Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Tewasnya 2 Bobotoh, Farhan: Saya Harapkan Obyektivitas PSSI Pertimbangkan Posisi Strategis GBLA

Kompas.com - 20/06/2022, 09:26 WIB
Putra Prima Perdana,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Mantan Direktur Marketing PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Muhammad Farhan mengatakan, perlu ada evaluasi penyelenggaraan pertandingan Piala Presiden 2022 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). 

Evaluasi dilakukan setelah dua bobotoh tewas saat pertandingan Persib Bandung kontra Persebaya Surabaya pada Jumat (17/6/2022).

Akibat insiden itu, PSSI pun turun tangan melakukan investigasi terkait SOP penyelenggaraan sekaligus penerapan standar keamanan stadion.

Baca juga: Nasib Persib Vs Bhayangkara FC di Piala Presiden Pasca-insiden 2 Bobotoh Meninggal dan Flare

 

Farhan berharap, PSSI bisa obyektif dalam berkesimpulan tanpa menghentikan operasional dan tetap membolehkan pertandingan sepak bola digelar di GBLA.

"Saya harapkan obyektivitas dari PSSI mempertimbangkan posisi strategis GBLA sebagai salah satu episentrum sepak bola Indonesia. Maka, apa pun hasil investigasi, PSSI harus memberikan solusi bagi pengelolaan GBLA, bukan malah menutupnya," kata Farhan dalam rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (19/6/2022).

Sebagai orang yang memiliki pengalaman mengelola penyelenggaraan sepak bola, terutama pertandingan Persib Bandung, Farhan mengatakan, dia paham betul tekanan dari berbagai pihak yang dihadapi panitia saat ini.

Dia berharap panitia penyelenggara bisa introspeksi agar kesalahan yang sama tidak terulang di kemudian hari.

"Sebagai orang yang pernah menjadi Panpel, saya mengerti betul tekanan yang dihadapi dari berbagai pihak. Masalah secara 360 derajat mengepung, dari mulai jadwal pertandingan hingga distribusi tiket. Harapan kami, Panpel jangan sampai pernah lalai dan menyerah, karena kami ingin pertandingan tetap digelar dengan penonton langsung," tambahnya.

Baca juga: Cerita Raihan Bobotoh Persib yang Selamat: Saya Tertimpa Pagar, Terinjak-injak hingga Pingsan

Tidak hanya panitia penyelenggara, Anggota Komisi 1 DPR RI dari Fraksi Nasdem ini mengatakan, bobotoh juga harus berpikir secara bijak dalam mendukung Persib Bandung secara langsung agar tidak saling merugikan sesama bobotoh.

Salah satu contohnya adalah tidak memaksakan masuk stadion jiga tidak memiliki tiket.

"Introspeksi pertama sebagai sesama bobotoh, bahwa antusiasme kita sebagai bentuk kecintaan kepada Persib harus kita kelola bersama, jangan sampai kita terjebak dalam tindakan mengambil tindakan beresiko tinggi," tutur dia.

Diberitakan sebelumnya, dua bobotoh meninggal dunia dalam insiden di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar), Jumat (17/6/2022).

Kedua korban bernama Asep Solihin (29), warga Gang Blok TVRI, Kelurahan Cibaduyut Wetan, Kota Bandung, Jabar; dan Sofiana Yusuf (20), warga Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Jabar.

Baca juga: [POPULER JAWA BARAT] 2 Bobotoh Meninggal di Stadion GBLA | Hampir Seribu Ternak di Cirebon Terjangkit PMK

Asep dan Yusuf meninggal saat hendak menyaksikan laga Piala Presiden 2022 antara Persib Bandung melawan Persebaya Surabaya. 

Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Kapolrestabes) Bandung Kombes Pol Aswin Sipayung mengatakan, insiden maut terjadi di pintu masuk stadion. Waktu itu, petugas sedang memeriksa penonton yang memiliki tiket.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Punya Suara Tinggi, PKS Tak Akan Negosiasi Posisi Wali Kota di Pilkada Bandung 2024

Punya Suara Tinggi, PKS Tak Akan Negosiasi Posisi Wali Kota di Pilkada Bandung 2024

Bandung
Partai Demokrat Siapkan 3 Nama Pendamping Dadang Supriatna di Pilkada 2024

Partai Demokrat Siapkan 3 Nama Pendamping Dadang Supriatna di Pilkada 2024

Bandung
Hindari Jalan Rusak di Parung Panjang Bogor, Truk Tabrak Pengendara Motor

Hindari Jalan Rusak di Parung Panjang Bogor, Truk Tabrak Pengendara Motor

Bandung
Kasus Demam Berdarah di Cimahi Meningkat, 6 Orang Meninggal Dunia

Kasus Demam Berdarah di Cimahi Meningkat, 6 Orang Meninggal Dunia

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Cerita Warga Saat Polisi Gerebek Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel Mesin di Bogor

Cerita Warga Saat Polisi Gerebek Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel Mesin di Bogor

Bandung
PKS Rekomendasikan Asep Mulyadi dan Istri Oded Maju Pilkada Bandung

PKS Rekomendasikan Asep Mulyadi dan Istri Oded Maju Pilkada Bandung

Bandung
2 Pengamen Ditemukan Tewas di Perkebunan Teh Malabar Bandung

2 Pengamen Ditemukan Tewas di Perkebunan Teh Malabar Bandung

Bandung
Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel di Perkampungan Bogor, Polisi Temukan 1,2 Juta Pil PCC

Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel di Perkampungan Bogor, Polisi Temukan 1,2 Juta Pil PCC

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Pabrik Narkoba di Bogor Digerebek Polisi, Pak RT Kaget: Dia Izinnya Buka Bengkel

Pabrik Narkoba di Bogor Digerebek Polisi, Pak RT Kaget: Dia Izinnya Buka Bengkel

Bandung
Tanah Longsor Terjang Komplek Pesantren di Sukabumi, Penjaga Keamanan Tewas

Tanah Longsor Terjang Komplek Pesantren di Sukabumi, Penjaga Keamanan Tewas

Bandung
Terjadi Lagi, Truk Tambang Tabrak Warung di Parung Panjang Bogor

Terjadi Lagi, Truk Tambang Tabrak Warung di Parung Panjang Bogor

Bandung
Jalani Tradisi Seba, 1.500 Warga Baduy Datang ke Pemkab Lebak

Jalani Tradisi Seba, 1.500 Warga Baduy Datang ke Pemkab Lebak

Bandung
Memburu 3 Pembunuh Vina

Memburu 3 Pembunuh Vina

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com