CIANJUR, KOMPAS.com- Sampah plastik menjadi masalah krusial bagi keberlangsungan lingkungan dan masa depan Bumi.
Kendati telah banyak aturan dan regulasi soal pembatasan penggunaannya, tapi keberadaan limbah anorganik ini tidak bisa dihindari.
Berangkat dari keresahan itu, sekelompok pemuda di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, aktif mendaur ulang sampah plastik menjadi aneka produk.
Baca juga: Produksi Ekoenzim, Murid SD di Cianjur Wajib Bawa Sampah dari Rumah
Mereka yang melabeli diri sebagai After Waste ini mampu menyulap tutup botol plastik bekas menjadi furnitur, coaster atau tatakan, tas, hingga alat musik.
Tidak hanya berdampak secara ekologi, produk daur ulang After Waste ini juga bernilai ekonomi, dan banyak diminati, terutama di market place berbasis digital.
"Saat ini kita sedang mengerjakan project full set meja kursi untuk kafe dari salah satu kampus di Cianjur," kata Naufal Fajar Gumelar, founder After Waste kepada Kompas.com, Selasa (2/8/2022).
Tidak hanya memproduksi furnitur, art decor, termasuk produk fashion seperti tas, After Waste juga berinovasi membuat badan gitar.
Hasilnya, ternyata mendapat respons positif dari pasar.
Baca juga: Di Warung Mbah Min Semarang, Sampah Plastik Bisa Ditukar dengan Satu Porsi Nasi dan Lauk
Saat ini, Naufal dan tim sedang mengerjakan pesanan tiga buah gitar elektrik jenis telecaster.
Agar produk yang hasilkan maksimal dan sesuai ekspektasi pemesan, gitar-gitar ini pun diuji coba terlebih dahulu oleh pakar dan musisi.
Hasilnya, kata Naufal, sangat laik secara detail, bobot dan resonansi suaranya.
Gitar daur ulang ini bahkan diklaim lebih tahan lama, dan tampak estetis karena memiliki corak dan motif yang kaya warna.
"Kendati tentunya perlu penyempurnaan-penyempurnaan ke depannya," ujar dia.