Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Saling Ejek Hias Kelas, Siswa SMP di Garut Dianiaya 2 Temannya hingga Pingsan

Kompas.com - 18/08/2022, 17:10 WIB
Ari Maulana Karang,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com – Gara-gara saling ejek saat menghias ruangan kelas dalam rangka menyambut hari kemerdekaan Republik Indonesia, seorang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Cikajang, Garut, dianiaya dua orang teman sekelasnya hingga harus mendapat perawatan di fasilitas kesehatan.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Cikajang Inspektur Satu (Iptu) Sularto kepada wartawan mengungkapkan, pihaknya menerima laporan tindak pidana penganiayaan anak di bawah umur dari keluarga korban pada tanggal 10 Agustus 2022 dan langsung melakukan pemeriksaan ke sekolah tersebut.

Selain mendatangi sekolah, menurut Sularto, pihaknya juga telah melakukan pendekatan kepada korban untuk meminta keterangan.

Dari keterangan sementara, penganiayaan berawal saat korban dan dua temannya yang masih satu kelas saling ejek saat mereka menghias ruang kelas menyambut hari kemerdekaan Republik Indonesia.

Baca juga: Kronologi Siswa SMP di Garut Jadi Korban Perundungan Temannya hingga Pingsan, Bermula dari Saling Ejek

“Dari saling ejek, kedua temannya itu melakukan kekerasan pada korban,” jelas Sularto kepada wartawan, Rabu (17/08/2022).

Dari informasi yang didapat, kata Sularto, dua orang teman sekelas korban diduga mencekik dan menampar korban.

Sementara terkait adanya kabar korban dibanting ke meja oleh kedua pelaku, Sularto mengaku tidak menemukan bukti tindakan tersebut.

Menurut Sularto, korban memang sempat menjalani rawat inap di fasiltas kesehatan yang ada di Cikajang. Bahkan, pihak keluarga korban juga hingga melakukan pemeriksaan CT Scan di sebuah rumah sakit dan hasilnya korban dinyatakan sehat.

“Dari hasil visum juga tidak ada bekas luka fisik, kemungkinan korban dirawat karena ada penyakit bawaan,” katanya.

Sularto pun menambahkan, pasca kejadian tersebut, pihak sekolah sudah mengambil inisiatif mempertemukan keluarga korban dan pelaku untuk bermusyawarah menyelesaikan masalah tersebut.

Kendati kedua keluarga sudah bertemu, Sularto mengatakan, pihaknya tetap melakukan proses penyelidikan.

“Kami akan periksa semua, namun karena dibawah umur, mengarah ke diversi,” katanya.

Dampingan psikolog untuk korban dan pelaku

Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Garut Diah Kurniasari Gunawan mengungkapkan, P2TP2A akan memberikan dampingan psikolog kepada korban dan juga pelaku jika memang dibutuhkan.

“Hari ini saya sudah bersama tim psikolog P2TP2A dan Kepala Bidang Perlindungan Anak sudah bertemu dengan korban dan keluarganya,” jelas Diah saat dihubungi lewat sambungan telepon, Kamis (18/08/2022).

Baca juga: Viral, Video Supeltas Dianiaya Rekan Seprofesi di Jalanan Jombang, Diduga karena Rebutan Lahan

Menurut Diah, dari hasil pemeriksaan awal tim psikolog P2TP2A, korban memang mengalami trauma berat dan perlu mendapat penanganan awal dari psikiater sebelum mendapat pendampingan psikolog lebih lanjut.

“Makanya besok kita akan bawa korban ke psikiater dulu, hasil pemeriksaan psikiater keluar, baru kita ambil langkah-langkah pemulihan dan memberikan pendampingan pada dua anak yang jadi pelaku, karena mereka juga masih anak dibawah umur,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Bandung
Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Bandung
Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Bandung
2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

Bandung
BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
3 ABK di Cirebon Tewas, Diduga Keracunan Usai Telan dan Hirup Solar

3 ABK di Cirebon Tewas, Diduga Keracunan Usai Telan dan Hirup Solar

Bandung
Istri yang Dibakar Suami Akhirnya Tewas, Luka Bakar 89 Persen

Istri yang Dibakar Suami Akhirnya Tewas, Luka Bakar 89 Persen

Bandung
Korslet, Sebuah Rumah di Cirebon Terbakar, Balita Nyaris Celaka

Korslet, Sebuah Rumah di Cirebon Terbakar, Balita Nyaris Celaka

Bandung
Sebulan Dirawat di RSHS, Pasien Asal Bekasi Tak Juga Dijemput

Sebulan Dirawat di RSHS, Pasien Asal Bekasi Tak Juga Dijemput

Bandung
Fakta di Balik Tragedi 3 ABK Tewas di Palka Kapal Aji Citra Samodra, Cirebon

Fakta di Balik Tragedi 3 ABK Tewas di Palka Kapal Aji Citra Samodra, Cirebon

Bandung
Angin Puting Beliung Landa Kecamatan Cimaung, 30an Rumah Terdampak

Angin Puting Beliung Landa Kecamatan Cimaung, 30an Rumah Terdampak

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Kronologi 3 ABK di Cirebon Tewas di Palka Kapal, Berawal dari Saling Menolong

Kronologi 3 ABK di Cirebon Tewas di Palka Kapal, Berawal dari Saling Menolong

Bandung
Wapres Maruf Amin Beri Apresiasi untuk Prabowo Subianto

Wapres Maruf Amin Beri Apresiasi untuk Prabowo Subianto

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com