Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penggunaan Pasar Virtual Meningkat hingga Pelosok sejak Pandemi Covid-19

Kompas.com - 07/10/2022, 08:26 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Peralihan pola penjualan produk para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) secara besar-besaran dari toko offline ke toko daring terjadi selama pandemi Covid-19.

Setidaknya ada 12 juta UMKM baru yang mendaftarkan tokonya di pasar virtual Tokopedia. Tingginya angka penggunaan pasar virtual oleh para perilaku UMKM ini bahkan sampai menjangkau ke wilayah-wilayah pelosok.

Menurut Product Manager Senior Lead Tokopedia Hatta Bagus Himawan, tidak sedikit para pelaku UMKM ini masih memiliki keterbatasan fasilitas, baik ponsel pintar yang dimiliki maupun keterbatasan sinyal.

Baca juga: Tantangan Ekspor Ada di Mindset Pelaku UMKM

Untuk itu, Tokopedia menyiapkan aplikasi dengan kapasitas rendah agar bisa mendukung geliat ekonomi para pelaku UMKM di pelosok-pelosok daerah.

"Sampai 2022 ini, ada 12 juta seller. Sales Tokped ada juga sampai di pelosok-pelosok, 99 persen kecamatan sudah di-cover. Seller yang mungkin berada di daerah pedalaman masih bisa scale up karena aplikasi kita sengaja dibuat dengan kapasitas kurang dari 100 megabyte," ungkap Hatta, Kamis (6/10/2022).

Jumlah itu terhitung melonjak tinggi semenjak pandemi Covid-19 memukul mundur ekonomi para pelaku usaha mikro di Tanah Air.

Meningkatnya penggunaan pasar virtual ini terlihat dari banyaknya para pengguna baru Tokopedia yang masuk semenjak pandemi Covid-19.

"Kalau saat pandemi sangat signifikan meningkat baget banyak seller offline pindah ke Tokped. Jadi mereka pindah ke online. Dan pas pandemi selesai, di Tokped tetap ada dan offline juga kembali jalan," kata Hatta.

Baca juga: Kisah Sukses Desainer Surabaya, Rancang Busana untuk Jennie Blackpink dan Selebritas Hollywood

Meningkatnya para pelaku UMKM di pasar virtual ini juga musti seimbang dengan literasi keuangan.

Sebab, literasi keuangan menurut Hatta menjadi modal penting untuk mendukung agar bisnis mereka bisa berumur panjang.

Untuk itu, Bank Jago, Tokopedia, dan Harian Kompas menggelar workshop “Makin Jago Jualan di Tokopedia” di Holiday Inn Pasteur, Bandung, Kamis (6/10/2022).

Pada kesempatan itu, Hatta menyampaikan Tokopedia memberikan hak dan kesempatan yang sama kepada setiap individu, toko kecil dan brand untuk membuka, mengelola, dan mengembangkan bisnis di pasar virtual secara mudah dan gratis.

"Setiap merchant pengusaha UMKM harus tahu bagaimana cara memisahkan budgeting disisihkan porsinya dan dimasukan ke modal mereka. Jangan sampai uang yang didapatkan dipakai kepentingan pribadi. Harus dipisahkan mana uang untuk pribadi dan usaha," papar Hatta.

Senada dengan Hatta, Head of Merchant Business Bank Jago Vincent Soegijanto juga menganggap literasi keuangan menjadi modal penting bagi UMKM untuk bisa naik kelas dengan cara mampu mengelola keuangan dengan baik dan benar.

Bank Jago bekerjasama dengan Tokopedia membantu menyiapkan berbagai fitur agar para pelaku UMKM yang aktif di pasar virtual ini menjadi ahli mengelola keuangan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terimbas Banjir Rob, Pedagang Minta Pantai Karangsong Indramayu Dibenahi

Terimbas Banjir Rob, Pedagang Minta Pantai Karangsong Indramayu Dibenahi

Bandung
KPU Karawang Ancam Ambil Langkah Hukum Soal SK Palsu Penetapan Caleg

KPU Karawang Ancam Ambil Langkah Hukum Soal SK Palsu Penetapan Caleg

Bandung
Fakta di Balik Video Viral Bocah Gibran di Bogor Nangis Kelaparan

Fakta di Balik Video Viral Bocah Gibran di Bogor Nangis Kelaparan

Bandung
Ingin Ulangi Kemenangan 2008, PDI-P dan PKS Jajaki Koalisi untuk Pilkada Sumedang

Ingin Ulangi Kemenangan 2008, PDI-P dan PKS Jajaki Koalisi untuk Pilkada Sumedang

Bandung
Kisah Srikandi Tagana Lawan Stigma, Rela Tinggalkan Keluarga demi Tangani Bencana

Kisah Srikandi Tagana Lawan Stigma, Rela Tinggalkan Keluarga demi Tangani Bencana

Bandung
WNA Pembunuh Mertua di Kota Banjar Divonis 16 Tahun Penjara dan Bayar Restitusi 192 Juta

WNA Pembunuh Mertua di Kota Banjar Divonis 16 Tahun Penjara dan Bayar Restitusi 192 Juta

Bandung
Cirebon Festival 2024, Ajang bagi UMKM Cirebon untuk 'Naik Kelas'

Cirebon Festival 2024, Ajang bagi UMKM Cirebon untuk "Naik Kelas"

Bandung
Sederet Fakta Baru Kasus Mutilasi di Ciamis, Tersangka Depresi Diduga gara-gara Utang Rp 100 Juta

Sederet Fakta Baru Kasus Mutilasi di Ciamis, Tersangka Depresi Diduga gara-gara Utang Rp 100 Juta

Bandung
Kementan Targetkan Bantu 10.000 Pompa Air untuk Pertanian Jawa Barat

Kementan Targetkan Bantu 10.000 Pompa Air untuk Pertanian Jawa Barat

Bandung
Nenek 69 Tahun di Purwakarta Ditemukan Tewas di Ruang Tamu, Polisi: Ada Luka di Kepala

Nenek 69 Tahun di Purwakarta Ditemukan Tewas di Ruang Tamu, Polisi: Ada Luka di Kepala

Bandung
Meski Harga Pupuk Subsidi Naik, Mentan Jamin Jumlahnya Tak Akan Berkurang

Meski Harga Pupuk Subsidi Naik, Mentan Jamin Jumlahnya Tak Akan Berkurang

Bandung
Fortuner Mobil Dinas Polda Jabar Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudinya Diperiksa Propam

Fortuner Mobil Dinas Polda Jabar Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudinya Diperiksa Propam

Bandung
Mentan Bangun Klaster Pertanian di Kabupaten Bandung, Apa Istimewanya?

Mentan Bangun Klaster Pertanian di Kabupaten Bandung, Apa Istimewanya?

Bandung
Pelaku Nikah Sesama Jenis di Cianjur Diduga Alami Penyimpangan Gender

Pelaku Nikah Sesama Jenis di Cianjur Diduga Alami Penyimpangan Gender

Bandung
Video Viral Penumpang Diduga Lecehkan 'Driver' Ojol di Bandung, Polisi: Salah Paham

Video Viral Penumpang Diduga Lecehkan "Driver" Ojol di Bandung, Polisi: Salah Paham

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com