Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekan Pengangguran, SMAN 10 Tasikmalaya Mulai Terapkan Pendidikan Vokasional

Kompas.com, 17 November 2022, 10:28 WIB
Irwan Nugraha,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 10 Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, mulai menerapkan pendidikan vokasional menjahit bagi para siswanya supaya siap bekerja bagi yang tak melanjutkan kuliah.

Hal ini seiring dengan anjuran Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tasikmalaya yakni mendidik pelajar dan mahasiswa untuk berwirausaha sambil mengenyam pendidikan untuk mengurangi angka pengangguran.

Faktanya, lulusan SMA di Tasikmalaya selama ini tak seluruhnya akan melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi.

Baca juga: Sultan Bakal Gelontorkan Danais hingga Rp 1 Miliar Atasi Kemiskinan dan Pengangguran di Kalurahan

Kepala Sekolah SMAN 10 Tasikmalaya, Yonandi mengatakan, dalam pendidikan kecakapan hidup ini pihaknya memberikan peluang kepada anak untuk memiliki keterampilan.

Pendidikan vokasional yang diterapkan kepada siswa di sekolahnya ini pun bekerjasama dengan Badan Latihan Kerja (BLK) Kota Tasikmalaya.

"Sehingga, ada pilihan buat siswa yang lulus di sekolah kami, apakah mau melanjutkan kuliah atau bekerja. Kalau yang minat bekerja, bisa langsung disalurkan ke dunia pekerjaan dan tak akan jadi penangguran. Jadi siswa nanti tak akan kebingungan," jelas Yonandi kepada wartawan di kantornya, Kamis (17/11/2022).

Selain itu, program vokasional sekolahnya ini akan membantu para orang tua siswa menentukan pilihan anaknya apakah bekerja atau kuliah sesuai dengan kemampuan finansialnya.

"Targetan kami siswa lulusan sekolah ini berkualitas, ketika mereka melanjutkan kuliah bisa diterima di Universitas yang diinginkannya dan yang tidak melanjutkan pun bisa bekerja karena mereka punya keterampilan," tambah dia.

Hal sama diungkapkan Wakil Kepala SMAN 10 Tasikmalaya Bidang Kurikulum, Ari Wawan, bagi siswa yang sudah lulus pendidikan vokasional akan mendapatkan pengakuan berupa sertifikat dari BLK Kota Tasikmalaya.

Sehingga, para siswa akan mendapatkan sertifikat keahlian dari BLK selain dari ijazah kelulusan sekolah formalnya.

"Pelatihan pun langsung diberikan oleh BLK Kota Tasikmalaya ke para siswa vokasional. Selain menjahit, ada otomotif, kecantikan, salon dan pengolahan makanan. Sehingga bagi yang tak melanjutkan kuliah, akan bisa langsung bekerja sesuai keahliannya," ujar Ari.

Sementara itu, Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XII Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat, Abur Mustikawanto, mengaku bangga dengan inovasi oleh salahsatu sekolah di bawah naungannya tersebut.

Langkah ini sebagai sumbangsih sekolah non kejuruan supaya lulusannya tak jadi pengangguran bagi yang tak melanjutkan kuliah.

"Jadi ini bukan SMA yang dijadikan kejuruan atau SMK. Tapi, inovasi ini membaca peluang dan kondisional masa kini. Sehingga, bagi lulusan SMA ini supaya tak menganggur bagi siswa yang tak melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Kalau sudah punya keahlian, tidak bekerja pun, juga bisa jadi wirausahawan," pungkasnya.

Baca juga: BPS Tasikmalaya: Solusi Tekan Pengangguran, Didik Pelajar dan Mahasiswa Usaha Online

Diberitakan sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, mencatat jumlah pengangguran di wilayahnya terus menurun selama kurun waktu tiga tahun terakhir dari 7,99 persen menjadi 6,62 persen pada tahun 2022.

Halaman:


Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau