Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Sidang Vonis Doni Salmanan, Korban Ngamuk Rusak Karangan Bunga

Kompas.com - 15/12/2022, 10:21 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Salah seorang anggota Paguyuban Korban Doni Salmanan mengamuk dan merusak sejumlah karangan bunga yang ditujukan untuk terdakwa kasus penipuan platfrom Binary Option Quotex, Doni Salmanan atau Doni Muhammad Taufik.

Insiden tersebut terjadi bertepatan dengan jadwal sidang dengan agenda pembacaan vonis kepada terdakwa di Pengadilan Negeri (PN) Bale Bandung, Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Kamis (15/12/2022).

Alfred, anggota Paguyuban Korban Doni Salamanan yang melakukan perusakan tersebut mengatakan, terpancing dengan tulisan-tulisan yang tertulis di karangan bunga tersebut.

"Ya saya meluapkan amarah, saya yang sudah mengikuti sidang sejak awal, tiba-tiba pas agenda putusan vonis ada karangan bunga," katanya ditemui, Kamis (15/12/2022).

Baca juga: Minta Kliennya Dibebaskan, Kuasa Hukum Doni Salmanan Sebut Replik Jaksa Tak Berdasar

Tindakan Alfred bukan tanpa alasan. Pasalnya, tulisan yang tertulis di karangan bunga tersebut yakni sebuah dukungan untuk terdakwa Doni Salmanan.

Ia mengatakan, selama lima bulan penuh mengikuti sidang terdakwa, Alfred mempertanyakan dukungan orang yang mengirimkan karangan bungan tersebut.

Sebab, selama dia mengikuti sidang belum pernah melihat sosok atau kelompok yang mendukung terdakwa.

Tak hanya itu, Alfred menduga karangan bunga tersebut merupakan kiriman dari terdakwa sendiri, untuk memprovokasi keadaan.

Salah seorang anggota dari Paguyuban Korban Doni Salmanan, mengamuk dan merusak sejumlah karangan bunga yang ditujukan untuk terdakwa kasus penipuan platfrom Binary Option Quotex, Doni Salmanan atau Doni Muhammad Taufik. Insiden tersebut terjadi, bertepatan dengan jadwal sidang dengan agenda pembacaan vonis kepada terdakwa di Pengadilan Negeri (PN) Bale Bandung, Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Kamis (15/12/2022).KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Salah seorang anggota dari Paguyuban Korban Doni Salmanan, mengamuk dan merusak sejumlah karangan bunga yang ditujukan untuk terdakwa kasus penipuan platfrom Binary Option Quotex, Doni Salmanan atau Doni Muhammad Taufik. Insiden tersebut terjadi, bertepatan dengan jadwal sidang dengan agenda pembacaan vonis kepada terdakwa di Pengadilan Negeri (PN) Bale Bandung, Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Kamis (15/12/2022).

"Katanya ada saksi profit yang ikut. Mana? gak pernah ada, ini mah mengada-ngada saja. Ini kan kita yang melaporkan dia, kita mengikuti sidang dia, itu hanya karangan bunga saja tahu-tahu ada," ungkapnya.

"Saya curiga ini Karangan bunga pribadi, mereka gak tau Doni siapa. Mereka gak tau doni nipu, dari kemarin gak ada. Itu mah diri dia sendiri, giliran kita dilepas," tuturnya.

Terkait vonis, Alfred mengatakan tidak terlalu mempedulikan apakah terdakwa akan bebas atau dihukum.

Alfred menginginkan terdakwa Doni Salmanan mengembalikan uang dari para korban.

Baca juga: Dinilai Tidak Berdasar Fakta, Pleidoi Doni Salmanan Ditolak

"Dia mau bebas besok nggak masalah yang penting duit kita balik. History semua lengkap, yang penting uang kita balik," pungkasnya.

Doni Salmanan dituntut oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) hukuman penjara selama 13 tahun.

Selain itu Doni Salmanan dijerat pasal berlapis. Sebagaimana dakwaan, Doni Salmanan dijerat Pasal 45A ayat (1) Jo Pasal 28 ayat (1) UU RI nomor 11 tahun 2008 tentang ITE sebagaimana diubah dengan UU RI nomor 19 tahun 2016 tentang ITE.

Kemudian Doni Salmanan juga dijerat Pasal 378 KUHP Pidana tentang penipuan. Doni juga dijerat TPPU dengan Pasal 3 dan 4 UU RI nomor 8 tahun 2010 tentang TPPU.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Bus Terguling di Ciater, Bey Keluarkan SE Kegiatan 'Study Tour'

Imbas Bus Terguling di Ciater, Bey Keluarkan SE Kegiatan "Study Tour"

Bandung
2 Mantan Bupati Serahkan Bukti Dukungan Calon Perseorangan Pilkada Garut 2024

2 Mantan Bupati Serahkan Bukti Dukungan Calon Perseorangan Pilkada Garut 2024

Bandung
Wisata Sejarah Pendopo Kota Bandung: Syarat, Cara Daftar, dan Jam Buka

Wisata Sejarah Pendopo Kota Bandung: Syarat, Cara Daftar, dan Jam Buka

Bandung
Kecelakaan di Subang, Kru Sempat Perbaiki Bus Beberapa Saat Sebelum Insiden Maut

Kecelakaan di Subang, Kru Sempat Perbaiki Bus Beberapa Saat Sebelum Insiden Maut

Bandung
Polisi Sebut Tidak Ada Jejak Rem dalam Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Polisi Sebut Tidak Ada Jejak Rem dalam Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Detik-detik Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana di Subang, Penumpang Teriak 'Allahu Akbar'

Detik-detik Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana di Subang, Penumpang Teriak "Allahu Akbar"

Bandung
Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Muslim: Saya Tanya Tiga Kali, Aman atau Tidak?

Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Muslim: Saya Tanya Tiga Kali, Aman atau Tidak?

Bandung
Diduga Mabuk, Pria Asal Cileunyi Tewas Tenggelam di Sumur

Diduga Mabuk, Pria Asal Cileunyi Tewas Tenggelam di Sumur

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Sederet Fakta Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang

Sederet Fakta Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang

Bandung
Pemkab Subang Siapkan 30 Ambulans untuk Antar-Jemput Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Pemkab Subang Siapkan 30 Ambulans untuk Antar-Jemput Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Bandung
Sopir Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok yang Kecelakaan di Subang Masih Dirawat

Sopir Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok yang Kecelakaan di Subang Masih Dirawat

Bandung
Identitas 11 Korban Tewas Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Identitas 11 Korban Tewas Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Kesaksian Sopir Bus Maut di Subang, Hilang Kendali Saat Rem Tak Berfungsi

Kesaksian Sopir Bus Maut di Subang, Hilang Kendali Saat Rem Tak Berfungsi

Bandung
Biaya Pengobatan Korban Kecelakaan Bus di Subang Ditanggung Pemerintah

Biaya Pengobatan Korban Kecelakaan Bus di Subang Ditanggung Pemerintah

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com