Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peserta Petani Milenial Terlilit Utang, Pemprov Jabar Sebut karena Gagal Ekspor

Kompas.com - 02/02/2023, 19:28 WIB
Dendi Ramdhani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Biro Perekonomian Provinsi Jawa Barat Yuke Mauliani menjelaskan penyebab salah seorang peserta petani milenial di sektor tanaman hias yang terlilit utang hingga dana hasil panen yang tak dibayar offtaker.

Yuke menjelaskan, para peserta petani milenial budidaya tanaman hias ini dibentuk untuk mengisi peluang ekspor.

Mereka pun telah menyelesaikan masa kontrak program selama setahun.

"Tetapi produk yang akan mereka jual adalah produk yang akan diekspor. Dan negara tujuannya di Eropa. Di perjalanan, kami tidak pernah membayangkan akan terjadi perang. Sedangkan negara yang akan kita lintasi adalah negara terdampak yang akhirnya mengakibatkan terjadinya gagal ekspor," kata Yuke dalam konferensi pers di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (2/2/2023).

Baca juga: Karut-marut Program Petani Milenial Jabar, Wagub Uu: Harusnya Mereka Bersyukur

Akibat gagal ekspor, lanjut Yuke, produk tanaman hias yang sudah dipesan tidak bisa dibayar oleh offtaker.

"Artinya dampaknya pada pembayaran dan pembayaran terhadap produk yang sudah mereka buat. Dampak lainnya jadi tidak bisa membayar kredit ke BJB (Bank Jabar Banten). Itu kronologinya," paparnya.

Yuke pun berjanji Pemprov Jabar tak akan lepas tangan terkait hal ini.

Ia mengaku sudah mendapat instruksi dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk segera menuntaskan perkara tersebut.

"Kami dari Pemprov Jabar tak akan lepas tangan. Insya Allah dalam waktu dekat hari Senin akan kita selesaikan pembayaran kredit mereka ke BJB," tuturnya.

"Sekali lagi saya atas nama Pemprov Jabar menyampaikan permohonan maaf apabila ada ketidaknyamanan. Insya Allah akan kami selesaikan segera," jelasnya.

Baca juga: Peserta Petani Milenial: Pak Ridwan Kamil Maaf Saya Bikin Gaduh, Saya Kecewa atas Kinerja Anak Buah Bapak

Direktur Utama PT Agro Jabar Nrfais Almubarok mengatakan, sempat mengundang para petani budidaya tanaman hias bersama CV Minaqu Indonesia selaku buyer.

"Dari situlah kami memahami betul konsep dan model bisnis antara petani milenial, bjb, Agro Jabar dan CV Minaqu. Di mana Agro Jabar di dalam perjanjian kerja sama berfungsi sebagai avalis untuk menjamin KUR," paparnya.

Hingga saat ini, kata Nurfais, PT Agro Jabar masih berkomunikasi dengan CV Minaqu Indonesia untuk mencari solusi persoalan tersebut.

"Sampai hari ini saya mengawal terus masalah ini dan dari keseluruhan yang jadi tunggakan petani milenial itu progres sudah kami lakukan. Hanya memang per hari ini belum semuanya selesai jadi secara ofisial kami berkomunikasi dengan Minaqu dan ada komitmen utk menyelesaikan kewajiban kepada kami," kata Nurfais.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terimbas Banjir Rob, Pedagang Minta Pantai Karangsong Indramayu Dibenahi

Terimbas Banjir Rob, Pedagang Minta Pantai Karangsong Indramayu Dibenahi

Bandung
KPU Karawang Ancam Ambil Langkah Hukum Soal SK Palsu Penetapan Caleg

KPU Karawang Ancam Ambil Langkah Hukum Soal SK Palsu Penetapan Caleg

Bandung
Fakta di Balik Video Viral Bocah Gibran di Bogor Nangis Kelaparan

Fakta di Balik Video Viral Bocah Gibran di Bogor Nangis Kelaparan

Bandung
Ingin Ulangi Kemenangan 2008, PDI-P dan PKS Jajaki Koalisi untuk Pilkada Sumedang

Ingin Ulangi Kemenangan 2008, PDI-P dan PKS Jajaki Koalisi untuk Pilkada Sumedang

Bandung
Kisah Srikandi Tagana Lawan Stigma, Rela Tinggalkan Keluarga demi Tangani Bencana

Kisah Srikandi Tagana Lawan Stigma, Rela Tinggalkan Keluarga demi Tangani Bencana

Bandung
WNA Pembunuh Mertua di Kota Banjar Divonis 16 Tahun Penjara dan Bayar Restitusi 192 Juta

WNA Pembunuh Mertua di Kota Banjar Divonis 16 Tahun Penjara dan Bayar Restitusi 192 Juta

Bandung
Cirebon Festival 2024, Ajang bagi UMKM Cirebon untuk 'Naik Kelas'

Cirebon Festival 2024, Ajang bagi UMKM Cirebon untuk "Naik Kelas"

Bandung
Sederet Fakta Baru Kasus Mutilasi di Ciamis, Tersangka Depresi Diduga gara-gara Utang Rp 100 Juta

Sederet Fakta Baru Kasus Mutilasi di Ciamis, Tersangka Depresi Diduga gara-gara Utang Rp 100 Juta

Bandung
Kementan Targetkan Bantu 10.000 Pompa Air untuk Pertanian Jawa Barat

Kementan Targetkan Bantu 10.000 Pompa Air untuk Pertanian Jawa Barat

Bandung
Nenek 69 Tahun di Purwakarta Ditemukan Tewas di Ruang Tamu, Polisi: Ada Luka di Kepala

Nenek 69 Tahun di Purwakarta Ditemukan Tewas di Ruang Tamu, Polisi: Ada Luka di Kepala

Bandung
Meski Harga Pupuk Subsidi Naik, Mentan Jamin Jumlahnya Tak Akan Berkurang

Meski Harga Pupuk Subsidi Naik, Mentan Jamin Jumlahnya Tak Akan Berkurang

Bandung
Fortuner Mobil Dinas Polda Jabar Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudinya Diperiksa Propam

Fortuner Mobil Dinas Polda Jabar Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudinya Diperiksa Propam

Bandung
Mentan Bangun Klaster Pertanian di Kabupaten Bandung, Apa Istimewanya?

Mentan Bangun Klaster Pertanian di Kabupaten Bandung, Apa Istimewanya?

Bandung
Pelaku Nikah Sesama Jenis di Cianjur Diduga Alami Penyimpangan Gender

Pelaku Nikah Sesama Jenis di Cianjur Diduga Alami Penyimpangan Gender

Bandung
Video Viral Penumpang Diduga Lecehkan 'Driver' Ojol di Bandung, Polisi: Salah Paham

Video Viral Penumpang Diduga Lecehkan "Driver" Ojol di Bandung, Polisi: Salah Paham

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com