Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pilu Keluarga Heni Hidup di Gubuk Reyot Padalarang Bandung Barat

Kompas.com - 14/02/2023, 19:49 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Sayup-sayup tangisan bayi terdengar dari lorong gang di sebuah kampung yang berada di lereng pegunungan karst Padalarang.

Suara tangisan itu menarik perhatian siapa pun yang melintas. Saat didekati, suara tangisan semakin jelas terdengar. Hingga akhirnya sebuah gubuk reyot menyita fokus perjalanan.

Sumber suara ternyata berasal dari dalam sebuah gubuk berukuran 2x1,5 meter persegi di Kampung Cidadap RT 02/12 Desa Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.

Baca juga: Korban Meninggal akibat Keracunan Massal di Bandung Barat Bertambah Jadi 2 Orang

Dinding gubuk tersebut terbuat dari sisa-sisa barang bekas seperti potongan triplek, sementara dinding menggunakan kain gorden bekas seadanya.

Di dalam gubuk itu tinggal satu keluarga yang hidup penuh kesederhanaan, Roni (47) dan istrinya Heni (43), beserta seorang anaknya yang masih balita. Mereka beraktivitas dan tidur dengan kondisi mengkhawatirkan.

"Kurang lebih sudah satu bulan tinggal di sini. Tadinya di rumah orangtua. Tinggal di sini karena gak ada tempat lagi," ujar Heni saat ditemui di kediamannya, Selasa (14/2/2023).

Baca juga: CCTV Tangkap Sinar Api di Dalam Kawah Tangkuban Parahu, PVMBG Angkat Bicara

Heni memiliki 4 orang anak, namun 3 orang anaknya tinggal bersama nenek mereka. Sementara Heni memilih tinggal di gubuk reyot bersama suaminya.

Tak jarang Heni dan suami berserta seorang anaknya susah tidur nyenyak karena sering merasakan dingin saat malam hari atau was-was saat hujan deras.

Di ruang satu petak dengan dinding triplek dan kain gorden itu, ia menyimpan kasur, pakaian, perabotan, sampai logistik untuk kebutuhan sehari-hari.

"Semua aktivitas dilakukan di sini. Tidur di sini, tapi kalau masak pakai tungku di depan," jelas Heni.

Gubuk itu sebelumnya hanyalah sebuah saung yang biasa digunakan oleh anak muda untuk nongkrong saban harinya. Heni dan keluarga kemudian memanfaatkan saung itu untuk tempat pulang.

"Bingung mau tinggal di mana lagi. Numpang di rumah ibu kan sempit juga, jadi saya pakai gubuk bekas saung untuk dijadikan tempat tinggal," kata Heni.

Raut wajahnya menunduk saat menceritakan kondisi ekonomi yang ia alami selama hidup dengan penuh kesederhanaan itu.

Bukan tanpa alasan, keadaan memilukan kehidupan keluarga ini tak lepas dari kondisi ekonomi yang sulit. Penghasilan suaminya yang serabutan bahkan tak cukup untuk membiayai kebutuhan pokoknya.

"Kadang dapat uang kadang enggak. Paling besar juga sehari dapat Rp 50.000. Itu buat makan saja habis," ucapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemuda di Sukabumi Bunuh Sang Ibu, Tidur di Dekat Jasad Korban lalu Temui Tetangga Sambil Bawa Uang

Pemuda di Sukabumi Bunuh Sang Ibu, Tidur di Dekat Jasad Korban lalu Temui Tetangga Sambil Bawa Uang

Bandung
Polisi Ungkap Jejak Kasus Vina hingga Perburuan 3 Tersangka DPO

Polisi Ungkap Jejak Kasus Vina hingga Perburuan 3 Tersangka DPO

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Keluarga Vina Didatangi 2 Pria Misterius Sebelum Film Tayang, Takut Kasusnya Kembali Ramai

Keluarga Vina Didatangi 2 Pria Misterius Sebelum Film Tayang, Takut Kasusnya Kembali Ramai

Bandung
'Kernet Bilang Rem Blong, Kami Panik, Istigfar, Terus Bus Terguling'

"Kernet Bilang Rem Blong, Kami Panik, Istigfar, Terus Bus Terguling"

Bandung
Usai Bunuh Ibunya, Pemuda di Sukabumi Tidur Dekat Jasad Korban

Usai Bunuh Ibunya, Pemuda di Sukabumi Tidur Dekat Jasad Korban

Bandung
Polisi Minta Masyarakat Bedakan Fiksi dan Fakta di Film Vina: Sebelum 7 Hari

Polisi Minta Masyarakat Bedakan Fiksi dan Fakta di Film Vina: Sebelum 7 Hari

Bandung
Sodomi Belasan Anak, 2 Remaja di Karawang Ditangkap

Sodomi Belasan Anak, 2 Remaja di Karawang Ditangkap

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Wisata Sejarah Gedung Pakuan: Cara Reservasi Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik

Wisata Sejarah Gedung Pakuan: Cara Reservasi Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik

Bandung
Ini yang Bikin Polisi Tak Mampu Tangkap 3 Pembunuh Vina Cirebon

Ini yang Bikin Polisi Tak Mampu Tangkap 3 Pembunuh Vina Cirebon

Bandung
Pemprov Jabar Ingin Turunkan Harga Avtur di Bandara Kertajati

Pemprov Jabar Ingin Turunkan Harga Avtur di Bandara Kertajati

Bandung
Pemuda di Sukabumi Ditangkap Usai Bunuh Ibu Kandung, Polisi Dalami Motif Pelaku

Pemuda di Sukabumi Ditangkap Usai Bunuh Ibu Kandung, Polisi Dalami Motif Pelaku

Bandung
7 Rumah di Bandung Barat Porak Poranda Diterjang Longsor

7 Rumah di Bandung Barat Porak Poranda Diterjang Longsor

Bandung
Polisi Akan Periksa Pemilik Bus Putera Fajar Usai Kecelakaan Maut Tewaskan 11 Orang

Polisi Akan Periksa Pemilik Bus Putera Fajar Usai Kecelakaan Maut Tewaskan 11 Orang

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com