KARAWANG, KOMPAS.com - Warga korban banjir di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang, kecewa lantaran ada oknum LSM yang diduga menghalangi proses pengerukan saluran pembuang.
Kades Karangligar, Ersim mengatakan, banjir yang menggenangi Dusun Kampek dan Pangasinan Desa Karangligar sejak dua pekan lalu belum surut.
Air yang masuk akibat luapan Sungai Cibeet dan Citarum tidak bisa mengalir ke luar dusun. Salah satu penyebabnya karena pendangkalan pada saluran pembuangan.
Baca juga: 20 Kecamatan Terendam Banjir, Karawang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) menurunkan alat berat untuk mengeruk saluran pembuangan yang mengalami pendangkalan.
Namun ada oknum yang mengaku dari LSM diduga berupaya memanfaatkan keadaan.
"Betul, Pak, ada yang meminta uang koordinasi dari oknum LSM saat melihat ada pengerukan saluran. Tapi tidak kami tanggapi karena ini bukan proyek melainkan pekerjaan sosial," ujar Ersim saat dikonfirmasi.
Ersim mengatakan, karena permintaan uang koordinasi ditolak, oknum itu kemudian menawarkan menjadi penyuplai solar untuk alat berat yang sedang mengeruk saluran pembuang.
Baca juga: Banjir Karawang, Motor Mogok hingga Rumah dan Kantor Pemerintahan Terendam
Karena pelaksana pengerukan masih mempunyai stok solar yang memadai, permintaan oknum itu ditolak.
"Ujung-ujungnya proses pengerukan dihentikan paksa oleh orang yang tak dikenal," kata Ersim.
Ersim menyebut, kejadian itu mengundang kekecewaan warga Karangligar. Sebab, disaat mereka menderita akibat bencana banjir berkepanjangan, masih ada oknum yang memanfaatkan situasi untuk keuntungan pribadi.
"Kami berharap pihak terkait bisa menindak oknum yang menghentikan proses pengerukan tersebut," katanya.
Diketahui, ratusan rumah di Dusun Pangasinan hingga kini masih digenangi air banjir. Sebagian warga masih mengungsi ke tempat aman dari banjir.
Desa Karangligar diketahui sebagai wilayah langganan banjir. Dalam setahun, belasan kali banjir datang. Ketinggiannya bisa mencapai 3 meter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.