Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seekor Anak Elang Jawa Lahir di Kawasan Gunung Gede Pangrango

Kompas.com - 11/06/2023, 13:43 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Andi Hartik

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Seekor anak elang jawa atau nisaetus bartelsi menjadi penghuni baru kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Jawa Barat.

Anak elang ini lahir dari pasangan elang jawa jantan bernama Mandala dan betina bernama Wangi.

“Kelahirannya bertepatan dengan lahirnya Pancasila pada 1 Juni 2023 lalu,” kata Kepala Balai Besar TNGGP Sapto Aji Prabowo dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (11/6/2023).

Baca juga: Parama dan Jelita, Sepasang Elang Jawa Dilepasliarkan di Gunung Pangrango Bogor

Sapto menjelaskan, anak elang jawa ini telah berusia 10 hari dan terpantau menghuni Blok Gegerbentang, Resort PTN Cibodas, Seksi PTN Wilayah I Cibodas.

Sapto menyebut, pasangan induk elang jawa tersebut terpantau telah menghuni wilayah Resort PTN Cibodas dan aktif berkembangbiak sejak 2010.

“Periode berkembangbiaknya dua tahun sekali dengan hanya menghasilkan satu telur setiap periode,” ujar dia.

Baca juga: Jumlah Elang Jawa Bertambah, Ekosistem Gunung Ciremai Diklaim Membaik

Menurutnya, kelahiran anak elang jawa ini telah menambah populasi satwa tersebut di kawasan TNGGP.

Pihak TNGGP mencatat, sejak 2015, ada 16 sarang elang jawa aktif di kawasan taman nasional ini.

“Terdiri atas enam sarang di wilayah Cianjur, lima sarang di Sukabumi, dan lima sarang di Bogor,” kata Sapto.

Kelahiran anak elang jawa ini disambut antusias mengingat satwa ini masuk dalam daftar merah International Union for Conservation of Nature and Natural Resources Redlist (IUCN) dengan kategori terancam punah atau endangered.

Karena itu, elang jawa merupakan satwa dilindungi melalui Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa serta Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018.

"Kawasan TNGGP merupakan habitat penting bagi elang jawa karena memiliki ekosistem yang baik serta mendukung perkembangbiakan alaminya,” ujar Sapto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com