KUNINGAN, KOMPAS.com - Jumlah individu elang jawa dalam Taman Nasional Gunung Ciremai di perbatasan Kabupaten Kuningan dan Majalengka, Jawa Barat, diklaim terus bertambah.
Hingga Rabu (1/6/2022), terdapat sekitar 34 ekor individu yang tersebar di beberapa titik di Gunung Ciremai.
Kondisi ini disebut menjadi indikator ekosistem Gunung Ciremai membaik.
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai Teguh Setiawan menyampaikan, elang jawa merupakan top predator, spesies indikator, dan sekaligus spesies penyeimbang.
Baca juga: Telur Elang Jawa di Kawasan Gunung Ciremai Kembali Menetas, Jadi Generasi Ketiga
Keberadaannya menjadi bukti bahwa rantai makanannya yang tersebar di lokasi tersebut sangat terjaga.
"Elang jawa, ketika sudah menentukan akan bersarang di situ, di satu titik, berarti supplai makanan untuk dirinya dan anak-anaknya sangat terjaga. Hari ini kembali bertelur, menetas dan terus bertambah. Itu berarti habitatnya kian terjaga, dan membaik," kata Teguh kepada Kompas.com ditemui di kantor BTNGC Rabu (1/6/2022).
Elang Jawa akan memonitoring ketersediaan pakan alaminya. Kalau pakan alami tersebut tidak ada, maka elang akan dengan cepat berpindah ke lokasi lain karena supplai pakan tidak tersedia. Indukan merasa tidak aman.
Sebanyak 34 individu elang jawa itu, kata Teguh, 20 di antaranya sudah berusia dewasa, 14 lainnya berusia anakan atau remaja.
Mereka tersebar di sepuluh titik monitoring. Empat titik di Kabupaten Majalengka, dan enam titik di Kabupaten Kuningan.
Baca juga: Seekor Elang Jawa Dilepasliarkan di Kawasan Bromo Tengger Semeru
Teguh optimistis keberadaan Elang Jawa di Gunung Ciremai akan terus bertembah seiring dengan membaiknya ekosistem sekitarnya.
Dia mengajak kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga kebedaraan Elang Jawa dari berbagai gangguan perburuan dan lainnya.
“Anakan yang baru menetas kemarin, kami nilai sebagai Hadiah Hari Lahir Pancasila 2022, yang diperingati tiap 1 Juni. Kami optimistis populasi elang jawa kian bertambah, dan ekosistem semakin baik. Kami mengajak kepada seluruh pihak untuk bersama-sama menjaga dari berbagai perburuan dan gangguan lainnya,” harap Teguh.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.