Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi: Anggaran Penanganan Stunting dan Kemiskinan Habis untuk Biaya Perjalanan dan Sewa Hotel

Kompas.com - 16/06/2023, 13:45 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Program penanganan stunting dan kemiskinan di berbagai lapisan pemerintahan dianggap belum maksimal. Kedua persoalan tersebut nyatanya masih banyak ditemui di tengah masyarakat.

Anggota DPR RI, Dedi Mulyadi mengatakan, selain banyak yang tak tepat sasaran, program penanganan stunting dan kemiskinan kerap jadi ajang meraup keuntungan.

Mantan Bupati Purwakarta itu mencotohkan, dari Rp 10 miliar dana anggaran yang disiapkan untuk penanganan stunting, Rp 3 miliar habis untuk biaya perjalanan.

Sementara Rp 7 miliar digunakan untuk penyelenggaraan kegiatan yang di dalamnya terdapat anggaran sewa hotel, biaya makan, alat tulis, serta honorarium pembicara.

“Bukan hanya stunting yang banyak pencanangan di hotel tapi koordinasi penanganan kemiskinan juga banyak di hotel bintang lima dan itu terjadi dalam tata kelola keuangan kita,” kata Dedi Mulyadi, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com pada Jumat (16/6/2023).

Baca juga: MK Putuskan Tetap Terapkan Sistem Pemilu Proporsional Terbuka, Dedi Mulyadi: Angin Bahagia untuk Rakyat

Menurut Dedi, kondisi semacam itu bisa diantisipasi dengan cara mengevaluasi anggaran penanganan stunting dan kemiskinan secara menyeluruh, misalnya, anggaran kabupaten atau kota dievaluasi oleh pemerintah provinsi (Pemprov).

Sementara anggaran untuk Pemprov, dia melanjutkan, bisa dievaluasi oleh pihak Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Selama ini, Dedi membeberkan, evaluasi anggaran hanya bersifat administratif sehingga hal-hal yang bersifat substantif dari anggaran tersebut tak pernah terkoreksi.

“Anggaran kebanyakan digunakan seolah-olah untuk pembangunan padahal pembangunannya tidak ada, yang ada adalah kegiatan-kegiatan yang hanya rutinitas, pengarahan, pengarahan, pengarahan, yang diawali dengan doa, Indonesia Raya, kemudian diakhiri dengan makan bersama,” ujar Dedi.

“Jangan sampai kemiskinan tidak selesai, jalan jelek, sekolah mau runtuh, puskesmas miring, sopir ambulans tidak ada honornya, di jalan kehabisan bensin, akhirnya minta lagi ke pasien,” ucap Dedi.

Dedi pun mengajak seluruh pihak untuk mengevaluasi diri agar semua masalah yang ada bisa terselesaikan dengan baik, sehingga anggaran tepat sasaran dan tidak habis untuk hal yang bersifat administratif.

“Itulah masalah kita. Ayo ke depan kita bereskan, tidak boleh lagi uang dibuang seperti ini,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bey Turun Tangan Tengahi Konflik, Bupati Cianjur: Saya Malu...

Bey Turun Tangan Tengahi Konflik, Bupati Cianjur: Saya Malu...

Bandung
7.562 Mahasiswa Bisa Ikut Program Jarvis Kemenperin, Ini Syaratnya

7.562 Mahasiswa Bisa Ikut Program Jarvis Kemenperin, Ini Syaratnya

Bandung
Catat, Ini 16 Lokasi Parkir di Sekitar Braga Free Vehicle

Catat, Ini 16 Lokasi Parkir di Sekitar Braga Free Vehicle

Bandung
Tertangkap, Maling Motor Ditelanjangi lalu Diarak Warga di Cirebon

Tertangkap, Maling Motor Ditelanjangi lalu Diarak Warga di Cirebon

Bandung
Oknum Brimob yang Tabrak Warga Bogor Diperiksa Propam

Oknum Brimob yang Tabrak Warga Bogor Diperiksa Propam

Bandung
Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pak RT Rasakan Ngeri Saat Datangi TKP

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pak RT Rasakan Ngeri Saat Datangi TKP

Bandung
Kisruh Birokrat di Cianjur, Bupati, Sekda, dan Kadis Sepakat Islah

Kisruh Birokrat di Cianjur, Bupati, Sekda, dan Kadis Sepakat Islah

Bandung
Kondisi Asrama Haji di Indramayu: Berdebu, Kondisi Air Payau

Kondisi Asrama Haji di Indramayu: Berdebu, Kondisi Air Payau

Bandung
Pergeseran Tanah di Ciwidey Bandung, 4 Rumah Rusak

Pergeseran Tanah di Ciwidey Bandung, 4 Rumah Rusak

Bandung
Berangkat Sekolah, Siswi SD di Bone Tewas Terseret Arus Banjir, Terjebak di Gorong-gorong Irigasi

Berangkat Sekolah, Siswi SD di Bone Tewas Terseret Arus Banjir, Terjebak di Gorong-gorong Irigasi

Bandung
Oknum Prajurit TNI Aniaya Sopir Catering, Berakhir Damai dan Korban Minta Maaf

Oknum Prajurit TNI Aniaya Sopir Catering, Berakhir Damai dan Korban Minta Maaf

Bandung
Kasus Pembunuhan di Karawang, Pelaku Diduga Jadikan Istri Sebagai Pekerja Seks Sebelum Cerai

Kasus Pembunuhan di Karawang, Pelaku Diduga Jadikan Istri Sebagai Pekerja Seks Sebelum Cerai

Bandung
Cerita Asep 'Lampu', Relawan Tagana yang Bantu Kelistrikan di Lokasi Bencana hingga Hajatan

Cerita Asep "Lampu", Relawan Tagana yang Bantu Kelistrikan di Lokasi Bencana hingga Hajatan

Bandung
Pelaku Mutilasi di Ciamis Sempat Tawarkan Daging Korban ke Warga

Pelaku Mutilasi di Ciamis Sempat Tawarkan Daging Korban ke Warga

Bandung
Istri yang Dimutilasi Suaminya di Ciamis Dieksekusi Saat ke Pengajian

Istri yang Dimutilasi Suaminya di Ciamis Dieksekusi Saat ke Pengajian

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com