Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Menolak Uang Tabungan Murid SD di Pangandaran Dikembalikan dengan Dicicil

Kompas.com - 07/07/2023, 12:10 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Uang tabungan murid di sejumlah SD di Pangandaran, Jawa Barat, rencananya akan dikembalikan dengan cara dicicil.

Akan tetapi, tak semua orangtua murid setuju dengan cara pengembalian uang tabungan anaknya itu.

Ada orangtua murid yang meminta uang tabungan anaknya dikembalikan secara tunai atau kontan, salah satunya Widiansyah, orangtua salah satu murid yang baru lulus dari SDN 2 Kondangjajar.

Widiansyah mengatakan, uang tabungan anaknya sebanyak Rp 45 juta belum dikembalikan oleh pihak sekolah. Dia pun berharap, uang itu bisa dikembalikan sepenuhnya secara tunai.

Baca juga: Tak Terima Kasus Tabungan Murid di Pangandaran Viral, Guru Cemberuti Orangtua

"Katanya, uang yang cair di SD Negeri 2 Kondangjajar itu baru ada sekitar Rp 20 juta lebih, dan uang itu untuk dibagikan ke 17 orangtua murid," kata Widiansyah, dikutip dari TribunJabar.id, Jumat (7/7/2023).

Padahal, dia membeberkan, uang tabungan murid yang baru lulus dan belum dikembalikan pihak sekolah totalnya mencapai sekitar Rp 112 juta.

Jumlah tersebut, Widiansyah menjelaskan, belum termasuk total uang tabungan murid yang lulus tahun 2022 dan 2021.

"Kalau saya yang uang tabungannya Rp 45 juta, katanya mau kebagian Rp 2,5 juta, tapi saya akan tegas menolak," ujar Widiansyah.

Meski begitu, dia mengaku tak tahu sikap orangtua murid lainnya terhadap rencana pencicilan pengembalian uang tabungan tersebut.

Baca juga: Ultimatum untuk Guru Pengutang Rp 7 M Tabungan Siswa SD, Lunasi atau Serahkan Aset

"Rencana diberikan uang seperti mencicil itu, katanya nanti sambil dibagikan ijazah," tandasnya.

Solusi pengembalian

Sebelumnya, Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata menilai, ada dua cara pengembalian uang tabungan murid yang dipinjam oleh sejumlah guru SD di Pangandaran.

"Solusinya ada dua. Pertama, mereka harus mengembalikan uang tabungan murid itu. Kalau pun dicicil, harus sampai akhir tahun ini selesai," ucap Jeje.

Kalau para guru itu tak bisa membayar utangnya, dia melanjutkan, mereka harus menyerahkan asetnya yang senilai dengan utangnya.

"Itu yang sedang kami sinkronisasikan," ungkapnya.

Selanjutnya, dia menerangkan, tim khusus akan berkoordinasi dengan pihak koperasi dalam waktu dekat untuk upaya pengembalian uang tabungan itu.

Baca juga: Kisruh soal Tabungan Siswa di Pangandaran, Orangtua Murid Disindir Guru yang Tak Terima Kasusnya Diviralkan

"Nanti hasilnya seperti apa dan bagaimana. Guru-guru yang punya utang ke koperasi tentu menjadi kewajiban koperasi. Apakah mau menjual aset dan sebagainya. Itu yang sekarang sedang dilakukan," ucap Jeje.

Nantinya, dia membeberkan, dia dan tim khusus akan terus berkoordinasi setiap 7 atau 10 hari untuk mengetahui perkembangan persoalan tersebut.

"Tentu, berkoordinasi berkaitan dengan hasil mereka (tim khusus) dan sebagainya seperti apa," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com