Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ponpes Miftahul Huda Tasikmalaya Banjir, Belasan Mobil Tenggelam

Kompas.com - 07/07/2023, 12:59 WIB
Irwan Nugraha,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Jalan utama menuju Pondok Pesantren Miftahul Huda, Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, tertutup banjir usai diguyur hujan seharian sejak Kamis (6/7/2023) sore sampai Jumat (7/7/2023) siang.

Banjir akibat dua aliran sungai yang melintasi jalan utama itu meluber hingga menenggelamkan belasan mobil yang terparkir di garasi pesantren.

Puluhan santri pun terus berupaya menyelamatkan mobil yang karam.

Baca juga: Hujan Seharian di Tasikmalaya, Banjir dan Longsor Terjang Belasan Kecamatan

"Dari dulu, sejak saya masih SD sudah begitu (banjir), sudah puluhan kali. Karena dari dua sungai (meluap) jadi satu, melewati jalan utama pesantren. Sudah lewat pesantren, (aliran air) jadi dua lagi. Dulu juga di saat sungai masih dalam, sudah begitu (banjir), apalagi sekarang (terjadi pendangkalan). Kalau bangunan pesantren aman karena posisinya lebih tinggi," jelas Wakil Gubernur Jawa Barat sekaligus keluarga pemilik pesantren, Uu Ruzhanul Ulum kepada Kompas.com di lokasi kejadian, Jumat (7/7/2023) siang.

Uu menambahkan, banjir tahunan tersebut tak sampai menganggu proses pendidikan di pesantren karena posisi bangunan berada di dataran yang lebih tinggi dari lokasi banjir.

Namun, dirinya membenarkan garasi bagian bawah yang sejajar dengan lokasi banjir terendam.

Puluhan santri sedang mengevakuasi belasan mobil di garasi Ponpes Miftahul Huda Tasikmalaya, Jawa Barat, yang karam terendam banjir akibat guyuran huja seharian di wilayah Tasikmalaya, Jumat (7/7/2023).KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Puluhan santri sedang mengevakuasi belasan mobil di garasi Ponpes Miftahul Huda Tasikmalaya, Jawa Barat, yang karam terendam banjir akibat guyuran huja seharian di wilayah Tasikmalaya, Jumat (7/7/2023).

"Tidak (tak terganggu) pesantren di atas. Tapi garasi milik Mang Haji Asep (Pimpinan Ponpes KH Asep Maoushul Effendi) terendam karena sejajar dengan banjir," tambah Uu.

Melihat kondisi seperti ini, Uu pun mengaku telah meminta Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya menggali sungai yang melewati jalan utama ke pesantrennya.

Sebab, saat hujan terus menerus mengguyur Tasikmalaya, wilayah tersebut selalu terendam banjir akibat meluapnya air sungai.

"Harus digali lagi supaya dalam (sungai) dan bisa mengalir air langsung. Dulu banjir apalagi sekarang. Dulu masih jembatan kayu kelapa dan bambu masih ke bawa arus di saat saya kecil. Sudah langganan sebetulnya, tapi kondisi sekarang surut lagi. Pasantren jauh mungkin ke pesantren ada 500 meter lagi," ungkap dia.

Baca juga: Banjir dan Tanah Longsor Terjang 5 Desa di Pangandaran

Sementara itu, Kepala Bidang Sumber Daya Air DPUTRLH Kabupaten Tasikmalaya, Rusmandani, mengaku, pihaknya tengah menangani permasalahan banjir di ponpes tersebut lewat personel di UPT DPUTRLH Kabupaten Tasikmalaya di lokasi kejadian.

Pihaknya pun melakukan penanganan beberapa jalan di lokasi lainnya akibat longsor karena cuaca buruk.

"Kami bersama masyarakat terus berupaya menangani banjir akibat cuaca buruk supaya jalan bisa normal kembali. Alhamdulillah banjir sudah mulai surut," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gula Cakar, Si Manis Khas Majalengka yang Mulai Langka

Gula Cakar, Si Manis Khas Majalengka yang Mulai Langka

Bandung
Suami di Cianjur Baru Tahu Istrinya Ternyata Laki-laki Usai 12 Hari Menikah

Suami di Cianjur Baru Tahu Istrinya Ternyata Laki-laki Usai 12 Hari Menikah

Bandung
Puluhan Warga Purwakarta Keracunan, Diduga karena Hidangan Sunatan

Puluhan Warga Purwakarta Keracunan, Diduga karena Hidangan Sunatan

Bandung
7 Orang Alami Pembacokan di Cicalengka, Pelaku Diduga Gerombolan Bermotor

7 Orang Alami Pembacokan di Cicalengka, Pelaku Diduga Gerombolan Bermotor

Bandung
Pelaku Mutilasi di Ciamis Ditahan di Sel Khusus, Ini Alasannya

Pelaku Mutilasi di Ciamis Ditahan di Sel Khusus, Ini Alasannya

Bandung
7 Pengguna Jalan di Cicalengka Jadi Korban Pembacokan OTK

7 Pengguna Jalan di Cicalengka Jadi Korban Pembacokan OTK

Bandung
Detik-detik Duel Maut Siswa SMP di Sukabumi, Satu Orang Meninggal

Detik-detik Duel Maut Siswa SMP di Sukabumi, Satu Orang Meninggal

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Menikmati Jalan Braga Bandung yang Tak Lagi Macet pada Akhir Pekan

Menikmati Jalan Braga Bandung yang Tak Lagi Macet pada Akhir Pekan

Bandung
Polisi Olah TKP Kasus Oknum Brimob yang Tabrak Warga sampai Tewas

Polisi Olah TKP Kasus Oknum Brimob yang Tabrak Warga sampai Tewas

Bandung
Kisruh Birokrat di Cianjur Berakhir Damai, Banjir Air Mata dan Saling Cium Tangan

Kisruh Birokrat di Cianjur Berakhir Damai, Banjir Air Mata dan Saling Cium Tangan

Bandung
Tak Kunjung Diambil, 158 Sepeda Motor Hasil Razia Polisi di Bandung 2 Tahun Terbengkalai

Tak Kunjung Diambil, 158 Sepeda Motor Hasil Razia Polisi di Bandung 2 Tahun Terbengkalai

Bandung
Bima Arya Tanggapi Peluang Berpasangan dengan Ridwan Kamil pada Pilkada Jabar 2024

Bima Arya Tanggapi Peluang Berpasangan dengan Ridwan Kamil pada Pilkada Jabar 2024

Bandung
Wisatawan Minta Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan Diperpanjang

Wisatawan Minta Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan Diperpanjang

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com