Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus DBD Tertinggi di Jabar, Dinkes Minta Masyarakat Waspada

Kompas.com - 21/07/2023, 14:55 WIB
Dendi Ramdhani,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) seiring dengan peralihan musim hujan ke musim kemarau.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sebanyak 35.694 kasus demam berdarah (DBD) terjadi di Indonesia hingga minggu ke-22 pada tahun 2023.

Kasus tersebut paling banyak tersebar di Jawa Barat, dengan lebih dari 6.000 kasus, disusul Bali sebesar 3.400 kasus, lalu Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca juga: Capai 17 Derajat Celsius, Ini Penyebab Suhu Dingin di Bandung

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Vini Adiani Dewi mengatakan, tingkat penyebaran DBD kerap terjadi saat pancaroba. Sisa genangan air saat musim hujan, menjadi tempat munculnya nyamuk.

"Jadi dalam pontensi perubahan cuaca, genangan air itu harus diwaspadai. Karena itu berpotensi untuk tumbuhnya nyamuk, itu harus diwaspadai," kata Vini di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (21/7/2023).

Vini juga mengingatkan para juru pemantau jentik (jumantik) untuk gencar terus menyosialisasikan Menguras, Menutup dan Memanfaatkan (3M) benda yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. 

Lalu mencegah penyebaran nyamuk dengan memelihara ikan pemakan jentik, menggunakan obat antinyamuk, tidak menggantung pakaian di dalam kamar dan menaburkan bubuk larvasida pada penampungan air.

"Juga untuk para petugas Jumantik, untuk pemantau juntik itu diharapkan lebih aktif lagi," kata Vini.

Baca juga: Sampah Kali Villa Menumpuk, Warga Desa Sumberjaya Terserang DBD

Tak hanya DBD, Dinkes Jabar juga mengimbau masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat untuk tercegah dari penyakit pancaroba lain seperti diare, flu, dan batuk.

"Jadi teman-teman tetap yang utama adalah jaga keseimbangan baik itu istirahat yang cukup, asupan gizi tetap dipertahankan. Ketika musim kemarau otomatis penyebaran virus atau bakteri yang lewat udara lebih banyak. Jadi warga diharapkan mengantisipasi hal tersebut satu di antaranya memakai masker," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com