BANDUNG, KOMPAS.com - Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir mengancam memberikan sanksi berat bagi wasit "Nakal".
Seperti diketahui, para wasit ini diberikan kewenangan untuk memimpin pertandingan seluruh Liga di Indonesia, termasuk BRI Liga 1 yang kini telah memasuki pekan keempat.
Saat ini, sambung Erick, ada beberapa wasit yang dipanggil Bareskrim Polri. Mereke terindikasi melakukan permainan pengaturan skor di beberapa laga yang sudah lewat.
Baca juga: Dihubungi Ketum PSSI Erick Thohir soal Piala Dunia U17, Ini yang Dibicarakan Gibran
Meski dipanggil Kepolisian, tentu para wasit tersebut bersalah. Hanya wasit yang terlibat pengaturan skor yang akan menerima sanksi.
"Ada tiga yang harus kita tingkatkan. Pertama perwasitan, bahwa kalau ada wasit yang nakal pasti saya gigit, dan buktinya kan sudah ada beberapa yang dipanggil Bareskrim Polri kemarin, tapi bukan berarti mereka ditangkap karena apa-apa kan belum terbukti. Jadi intinya kalau mereka ikut main pengaturan skor pasti ditangkap," katanya dijumpai di Soreang, Kabupaten Bandung, Senin (24/7/2023).
Baca juga: PSSI Tunjuk Frank Wormuth Jadi Konsultan Pelatih Timnas U17 Indonesia
Selain hukuman dari kepolisian, sanksi larangan memimpin pertandingan seumur hidup menanti bagi wasit yang ikut terlibat permainan pengaturan skor.
"Dan kalau ditangkap oleh kepolisian ya dari kami pasti hukuman seumur hidup. Tapi ini kan perlu bukti," ujarnya.
Kendati menyiapkan sanksi tegas, Erik mengungkapkan, penting pula mengedepankan dan mengukur kemampuan wasit.
Pasalnya, wasit pun mengalami tekanan di lapangan saat memimpin pertandingan.
"Tetapi ada juga yang wasit ya karena mereka meniup salah karena mereka mungkin kemampuan atau tekanan di lapangan, nah itu memang harus ada hukuman-hukuman yang berbeda," terangnya.
Erik mengaku tak main-main soal hukuman yang akan di jeratkan bagi wasit "nakal".
Menurutnya, sanksi tersebut diusulkan untuk membangun integritas wasit di Indonesia.
Bahkan, untuk menunjang hak itu, bukan hanya sanksi yang disiapkan olehnya, sejumlah pelatihan yang menunjang kinerja wasit pun telah disiapkan.
"Satu, kita gigit kalau ada main-main pihak kepolisian sudah siap. kedua, kalau memang meniup salah kapabilitasnya kita didik, kita dorong. Kemarin ada pelatihan sudah dua kali. Yang ketiga teknologi, sehingga mengurangi kesalahan. Tetapi yang paling penting, bagaimana kita menuju Februari 2024 supaya bisa menekan kekurangan-kekurangan ini," ujar Erik.
Selain itu, fasilitas penunjang yang lain seperti tunjangan BPJS untuk wasit, sudah disiapkan. Menurutnya, apa yang difasilitasi PSSI harus dimaknai lebih oleh para wasit. PSSI serius memikirkan kesejahteraan wasit tanah air.