Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekeringan, Warga Tegalwaru Karawang Tagih Pembangunan Bendungan

Kompas.com - 05/09/2023, 14:25 WIB
Farida Farhan,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Masyarakat Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat menagih janji pembangunan bendungan untuk mengatasi kekeringan tahunan di wilayah selatan Karawang itu.

Ade Witarsa, tokoh masyarakat Tegalwaru menyebut pembangunan bendungan merupakan solusi jangka menengah untuk mengatasi kekeringan di wilayahnya, yang harus direalisasikan.

Baca juga: Kedigdayaan Bendung Air Manjunto Membangun Ekonomi Petani Bengkulu

"Dulu pada 2014 pernah ada wacana pembangunan bendungan. Sudah pernah dibahas di musrembang (musyawarah rencana pembangunan). Bahkan sudah ada penelitian perihal lokasi bendungan," kata Ade di Desa Cintalaksana, Selasa (5/9/2023).

Dahulu rencananya bendungan akan dibangun di atas ketinggian 700 meter di atas permukaan laut (mdpl) di Batu Gajah, Desa Cintalaksana, Tegalwaru. Dahulu berdasarkan informasi, bendungan itu bakal dinamai Bendungan Dugo.

Mantan Kepala Desa Cintalaksana dua periode itu menyebut, kekeringan bukan hal baru di Tegalwaru dan sekitarnya saat musim kemarau.

Menurutnya, kini kekeringan bukan lagi siklus lima tahunan. Berdasarkan kajian pada 2014, saat ia menjabat, kekeringan menyebabkan kerugian Rp 31 miliar per tahun.

Bendungan itu, kata Ade, bakal mengcover 12 kebutuhan air di Kecamatan Tegalwaru dan sebagian Pangkalan.

Adapun di Kecamatan Tegalwaru sendiri ada sekitar 6 desa yang dilanda kekeringan parah. Bahkan menurutnya tahun ini lebih parah ketimbang sebelumnya. Misalnya Desa Kutalanggeng, Desa Cintalanggeng, Desa Kutalanggeng, Desa Cintaasih, dan Desa Mulangsari.

"Bagi-bagi air menurut saya bukan solusi. Masa tiap tahun begitu. Harus ada penanganan jangka panjang, harus ada bendungan. Dengan begitu pertanian di wilayah selatan Karawang yang mengandalkan air hujan juga akan menggeliat. Dan sumber air bersih bagi warga juga otomatis melimpah," kata dia.

Sebab, menurutnya kini air hujan tak tertampung oleh akar-akar pohon. Ada penghijauan memerlukan waktu belasan tahun. Namun ia menyebut kini tak ditemukan lagi adanya penebangan pohon secara liar.

"Dulu saat SD, setelah hujan tudak lama air Curug Cigeuntis langsing bening. Tetapi sekarang harus lama, berjam-jam baru bening. Artinya kan air tak lagi tersaring dan tertampung," kata dia.

Di Kampung Naringgul, Desa Kutalanggeng, Kecamatan Tegalwaru, Karawang, Jawa Barat misalnya, sudah sebulan dilanda kekeringan. Banyak warga di wilayah pegunungan di selatan Karawang ini kesulitan air bersih.

Siti Nurjanah (40), warga Kampung Naringgul mengatakan, sumur-sumur warga telah mengering.

Akibatnya warga harus mengambil air dari Kali Cicaban atau warga sebut walungan. Jaraknya sekitar 200 meter, berjalan kaki atau menggunakan sepeda motor.

"Beberapa warga, seperti saya membuat sumur di walungan dan mengalirkan ke rumah. Namun biayanya cukup mahal," kata Siti, Rabu (30/8/2023).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Mutilasi di Ciamis Ditahan di Sel Khusus, Ini Alasannya

Pelaku Mutilasi di Ciamis Ditahan di Sel Khusus, Ini Alasannya

Bandung
7 Pengguna Jalan di Cicalengka Jadi Korban Pembacokan OTK

7 Pengguna Jalan di Cicalengka Jadi Korban Pembacokan OTK

Bandung
Detik-detik Duel Maut Siswa SMP di Sukabumi, Satu Orang Meninggal

Detik-detik Duel Maut Siswa SMP di Sukabumi, Satu Orang Meninggal

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Menikmati Jalan Braga Bandung yang Tak Lagi Macet pada Akhir Pekan

Menikmati Jalan Braga Bandung yang Tak Lagi Macet pada Akhir Pekan

Bandung
Polisi Olah TKP Kasus Oknum Brimob yang Tabrak Warga sampai Tewas

Polisi Olah TKP Kasus Oknum Brimob yang Tabrak Warga sampai Tewas

Bandung
Kisruh Birokrat di Cianjur Berakhir Damai, Banjir Air Mata dan Saling Cium Tangan

Kisruh Birokrat di Cianjur Berakhir Damai, Banjir Air Mata dan Saling Cium Tangan

Bandung
Tak Kunjung Diambil, 158 Sepeda Motor Hasil Razia Polisi di Bandung 2 Tahun Terbengkalai

Tak Kunjung Diambil, 158 Sepeda Motor Hasil Razia Polisi di Bandung 2 Tahun Terbengkalai

Bandung
Bima Arya Tanggapi Peluang Berpasangan dengan Ridwan Kamil pada Pilkada Jabar 2024

Bima Arya Tanggapi Peluang Berpasangan dengan Ridwan Kamil pada Pilkada Jabar 2024

Bandung
Wisatawan Minta Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan Diperpanjang

Wisatawan Minta Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan Diperpanjang

Bandung
Gerindra Disebut Lirik Dedi Mulyadi untuk Pilkada Jabar 2024

Gerindra Disebut Lirik Dedi Mulyadi untuk Pilkada Jabar 2024

Bandung
Tangisan Pedih Anak Saat Ayah-Ibunya Tewas Tertabrak Kereta Api di Sukabumi

Tangisan Pedih Anak Saat Ayah-Ibunya Tewas Tertabrak Kereta Api di Sukabumi

Bandung
Bima Arya: Saya Siap Maju Pilkada Jabar 2024

Bima Arya: Saya Siap Maju Pilkada Jabar 2024

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com