CIANJUR, KOMPAS.com – Bagi Rizky (40), berjualan secara konvensional di tengah hegemoni ritel online saat ini memerlukan kesabaran tingkat tinggi.
Betapa tidak, animo masyarakat untuk berbelanja ke pasar atau toko semakin berkurang menyusul tawaran kenyamanan bertransaksi secara digital tersebut.
Kendati begitu, pedagang busana muslimah ini memilih bertahan meski omzet tak kunjung terkerek, malah kadang anjlok hingga 60 persen.
“Bahkan pernah tidak dapat penglaris sama sekali hampir sepekan. Tapi, ya dijalani saja, insya Allah selalu ada rezekinya,” kata Rizky kepada Kompas.com, Kamis (12/10/2023).
Baca juga: TikTok Belum Urus Izin sebagai E-commerce
Rizky menuturkan, lesunya jualan sudah dirasakan sejak awal pandemi Covid-19. Kala itu, pemerintah sempat melarang aktivitas niaga karena berpotensi menimbulkan kerumunan.
“Usai pandemi mulai ada harapan lagi. Tiba-tiba ada bencana gempa bumi, lesu lagi jadinya,” ujar dia.
Kondisi pun semakin tak berpihak dengan banjir e-commerce, terutama transaksi jual beli di social commerce.
“Tapi, sekarang sudah resmi ditutup ya. Mudah-mudahan ada imbas bagus ke pedagang konvensional seperti saya ini,” ujar Rizky.
Kondisi tak jauh beda dirasakan pedagang lain, Nopia (43). Sejak wabah virus corona melanda, iklim jualannya cenderung merosot hingga sekarang.
Pedagang pakaian custom di pasar ini mengaku juga tengah dihadapkan pada persaingan harga yang sengit.
“Baru saja mau bangkit setelah pandemi udahan, ditimpa bencana (gempa bumi), dan sekarang sulit bersaing harga dengan toko-toko online,” kata dia.
Baca juga: Jadi Korban Calo, Ratusan Rumah Korban Gempa Cianjur Pembangunannya Mangkrak
Nopia mengaku bukan tidak pernah coba berjualan secara online. Namun, perang harga antar-seller membuatnya kalah bersaing.
“Tentunya harga mereka jauh lebih murah karena posisi saya kan sebagai pengecer, sulit mengimbanginya,” ujar Nopia.
Namun demikian, Nopia mengaku tetap berupaya beradaptasi dengan teknologi dalam aktivitas niaganya, kendati baru sebatas promosi produk di akun media sosial.
"Memanfaatkan jejaring juga di grup-grup pertemanan untuk promo-promo," imbuhnya.