Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ancaman Tanah Bergerak hingga Tsunami Mengintai Sukabumi

Kompas.com, 25 Oktober 2023, 20:39 WIB
Budiyanto ,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jujun Juaeni mengungkapkan, seluruh wilayahnya merupakan daerah rawan bencana.

"Sebenarnya kalau melihat peta rawan bencana seluruh wilayah Kabupaten Sukabumi rawan bencana," ungkap Jujun kepada Kompas.com ditemui setelah Apel Kesiapsiagaan Bencana di Kantor BPBD di Kecamatan Cikembar, Rabu (25/10/2023).

Jujun menjelaskan, dari wilayah utara hingga selatan, eskalasi dan potensi bencananya ada. Di wilayah utara, di daerah pegunungan, terdapat ancaman gerakan tanah, akibat penggundulan hutan dan lainnya. 

Baca juga: Teliti Lubang Misterius di Kulon Progo, Ahli Geologi UGM Temukan Tanah Bergerak Seluas 25 Hektar

Sedangkan di wilayah Selatan karena berbatasan dengan laut samudera tentunya gelombang tsunami menjadi salah satu ancaman dan potensi bencana.

Selain itu bencana lain yang diakibatkan fenomena laut.

"Sukabumi juga termasuk daerah rawan gempa untuk seluruh wilayahnya," jelas Jujun yang baru menjabat beberapa pekan.

Baca juga: Kronologi 12 Pekerja Tersetrum Kabel Listrik di Sukabumi, 1 Orang Tewas dan Masuk Penyelidikan

Data Badan Pusat Statistik (BPS), hingga 2022, Kabupaten Sukabumi memiliki 47 kecamatan, 5 kelurahan, dan 381 desa dengan jumlah penduduk 2.761.480 jiwa.

Sedangkan total luas wilayah 4.145,7 kilometer persegi. Kabupaten Sukabumi juga dikenal sebagai kabupaten terluas kedua di Pulau Jawa dan Bali.

Berbicara soal personil penanggulangan bencana, Pemerintah Kabupaten Sukabumi tidak sanggup menyediakan. Hal itu disebabkan banyaknya titik rawan bencana. 

"Untuk mengatasinya kami berkomunikasi dan koordinasi dengan para relawan. Baik yang ada di Kabupaten Sukabumi maupun di luar Kabupaten Sukabumi untuk bantuan perkuatan ketika terjadi bencana dan kami membutuhkan personil," ujar dia.

Jujun menuturkan, dalam menghadapi potensi dan ancaman bencana, BPBD Kabupaten Sukabumi melakukan berbagai upaya. Mulai dari pencegahan, mitigasi bencana di setiap wilayah, hingga langkah-langkah kesiapsiagaan.

Di antaranya menggelar apel kesiapsiagaan bencana yang melibatkan berbagai unsur, baik dari pemerintahan maupun para sukarelawan.

"Kita tidak berharap ada bencana, namun bencana itu tidak bisa kita hindari. Sehingga ketika ada bencana kami Pemkab Sukabumi, khususnya BPBD dan relawan sudah siap melaksanakan penanggulangan bencana," tutur dia.

Tentunya, kesiapsiagaan itu bukan hanya apel, tetapi juga mempersiapkan berbagai hal. Di antaranya pemetaan daerah rawan bencana dan kebutuhan-kebutuhan apa saja yang harus disiapkan ketika bila terjadi bencana.

"Jadi bila terjadi bencana jalur evakuasi dan jalur logistik tidak terhambat," kata Jujun.

Halaman:


Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau