Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Sopir Angkot di Kabupaten Bandung, Setoran Harian Rp 80.000 Sulit Didapat

Kompas.com, 30 Oktober 2023, 14:54 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Minggu (29/10/2023) menambah daftar rentetan hari dan tanggal yang murung dan tak berkesudahan bagi Aep Rahmat (58), sopir angkutan kota (angkot) jurusan Leuwi Panjang-Soreang, Kabupaten Bandung.

Mahalnya harga bahan bakar minyak (BBM) dan hilangnya penumpang menjadi persoalan yang terus membayangi Aep setiap mencari penumpang di jalan.

Baca juga: Curhat Driver Ojol, Sepi Orderan karena Tersaingi Angkot JakLingko Gratis

Pagi itu, perempatan Kopo lengang. Perempatan yang biasa menjadi titik kumpul angkot yang memiliki trayek melintasi Kota dan Kabupaten, tak seperti biasanya.

Suara Aep memanggil calon penumpang, sama seperti sopir angkot lain.

Angkot jurusan Leuwi Panjang-Soreang memiliki rute Terminal Leuwi Panjang-Jalan Soekarno-Hatta-Jalan Kopo-Jalan Katapang-Jalan Soreang hingga ke Terminal Soreang, Kabupaten Bandung.

Angkot jurusan Leuwi Panjang-Soreang memiliki trayek cukup panjang karena melewati Kota Bandung dan Kabupaten Bandung.

Aep mengatakan, 8 tahun terakhir dia bersusah payah menghasilkan setoran cukup meski trayek panjang.

"Kalau sekarang mah enggak kaya dulu, berusaha terus berusaha. Kenyataannya kayak gini, penumpang semakin susah dicari," katanya ditemui di sela-sela Aep memanggil penumpang, Minggu (29/10/2023).

Curhatan Aep

Untuk merasakan dampak yang dirasakan Aep, Kompas.com mencoba menaiki Angkot milik Aep dengan jurusan Leuwi Panjang-Soreang.

Angkot dengan warna khas hijau bergaris merah itu, kata Aep, sudah lama menjadi andalan warga Kabupaten Bandung, terutama warga Soreang, jika ingin bepergian ke Kota Bandung.

Angkot Leuwi Panjang-Soreang memiliki 20 titik pemberhentian yang tersebar di sepanjang rute antara Leuwi Panjang hingga Terminal Soreang.

Aep Rahmat (58) supir angkutan kota (Angkot) jurusan Leuwi Panjang - Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, usai beraktifitas menarik penumpang dari mulai Perempatan Kopo Kota Bandung hingga Terminal Soreang, Kabupaten Bandung, pada Minggu (29/10/2023)KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Aep Rahmat (58) supir angkutan kota (Angkot) jurusan Leuwi Panjang - Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, usai beraktifitas menarik penumpang dari mulai Perempatan Kopo Kota Bandung hingga Terminal Soreang, Kabupaten Bandung, pada Minggu (29/10/2023)

Sekitar pukul 07.35 WIB, Aep mulai menyalakan mesin si hijau dan meninggalkan perempatan Kopo. Meski merayap, Aep terus melihat sisi kanan dan kiri jalan mencari penumpang.

Menurut Aep, pagi hari tak menjamin "muatan" (sebutan untuk penumpang) akan penuh. Tak sedikit anak sekolah atau ibu-ibu yang akan ke pasar lebih memilih membawa kendaraan pribadi atau diantar.

"Apalagi yang kerja, sok tingal seuseurna mah make motor (coba lihat kebanyakan pake motor), tos alimeun make angkot (udah enggak mau pake angkot)," kata Aep sambil menjalankan angkotnya.

Aep mengaku, sejak berangkat dari Leuwi Panjang hingga perempatan Kopo belum ada sepeser pun uang yang masuk ke saku.

Dalam perjalanan, Aep curhat, dirinya dan sopir angkot lain merasa seperti objek pemerintah.

"Sebelum (BBM) naik, kita udah susah ekonomi karena Covid-19. Mun borok mah, karek rek cageur geus dihantem deui (kalau ibarat luka mah, baru mau sembuh udah dipukul lagi). Kalau terus gini mau sembuh gimana kita," keluhnya.

Jarak tempuh panjang setiap hari

Dalam sehari, Aep biasa menjalankan angkot tiga rit atau tiga kali pulang pergi Leuwi Panjang-Soreang. Jarak tempuh ini setara dengan perjalanan Bandung-Jakarta menggunakan mobil.

"Dulu setoran Rp 150.000 satu rit, kalau di kali tiga sudah Rp 450.000, sekarang jauh sekali," jelasnya.

Saat ini, para sopir angkot Leuwi Panjang-Soreang dibebankan setoran Rp 80.000 per hari. Namun, angka tersebut sulit didapatkan kini.

Aep Rahmat (58) supir angkutan kota (Angkot) jurusan Leuwi Panjang - Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, usai beraktifitas menarik penumpang dari mulai Perempatan Kopo Kota Bandung hingga Terminal Soreang, Kabupaten Bandung, pada Minggu (29/10/2023)KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Aep Rahmat (58) supir angkutan kota (Angkot) jurusan Leuwi Panjang - Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, usai beraktifitas menarik penumpang dari mulai Perempatan Kopo Kota Bandung hingga Terminal Soreang, Kabupaten Bandung, pada Minggu (29/10/2023)

Halaman:


Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau