Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Sopir Angkot di Kabupaten Bandung, Setoran Harian Rp 80.000 Sulit Didapat

Kompas.com - 30/10/2023, 14:54 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Dulu, kata Ria, jika ingin ke Kota Bandung tak ada pilihan selain menggunakan angkot jurusan Leuwi Panjang-Soreang. Namun saat ini sudah ada Trans Metro Pasundan (TMP) yang mempermudah masyarakat menuju Kota Bandung.

"Sekarang ada TMP masuk tol juga, lebih cepat, fasilitas ya ber AC, ongkosnya murah," ujar Ria.

Meski begitu, angkot masih dibutuhkan baginya untuk menjangkau titik-titik yang tidak terjangkau oleh TMP.

"Kaya tempat kerja saya kan di tengah, cuma angkot ini yang menjangkau, jadi masih butuh," bebernya.

Hal serupa juga disampaikan Fuadillah Maszuk (23) warga Kopo Sayati. Fuad menyebut, angkot masih menjadi alat transportasi publik, tapi masyarakat menengah ke bawah.

"Saya misalnya kuliah di Nurtanio deket Lanud Sulaiman, mau enggak mau pake angkot, karena orangtua enggak ngasih motor. Saya sadar, jadi ya angkot jawabannya," kata Fuad.

Menurut Fuad, banyak orang yang kini enggan menggunakan angkot karena butuh sampai tujuan dengan cepat.

"Ya mereka mungkin butuh waktu yang cepat, nah si angkot juga butuh waktu buat cari penumpang, buat saya dilematis, tapi saat ini masih butuh lah angkot," tutur dia.

Sementara Cahyadi (33) warga Baleendah, Kabupaten Bandung menilai, saat ini angkot sudah bukan lagi primadona. Menurutnya, angkot hanya dibutuhkan bagi masyarakat yang membutuhkan saja.

"Kalau saya melihat itu, jarang juga yang jarak jauh pake angkot, kelihatannya yang deket-deket saja," kata Cahyadi.

Cahyadi menilai, banyaknya kendaraan pribadi membuat angkot sulit bersaing.

"Itu salah satunya, belum online, saya pribadi masih butuh angkot karena tadi butuh hanya untuk jarak dekat saja," ungkapnya.

Tak terasa, perjalanan dari perempatan Kopo hingga Sorang telah menempuh 20 kilometer yang memakan waktu satu setengah jam. Angkot Aep tiba di wilayah Terminal Soreang pukul 09.15 WIB.

Aep sengaja tak memasukan angkotnya ke dalam terminal karena harus mengejar rit selanjutnya.

Terminal Soreang, terlihat lebih lenggang dari biasanya. Selama perjalanan, Aep hanya mengangkut 19 penumpang.

Jumlah itu, kata dia sudah lumayan dibanding hari-hari sebelumnya. Total satu rit perjalanan, Aep mendapatkan uang Rp 88.000.

Baca juga: Curhat Pedagang Baju Pasar Koja: Dulu Dapat Rp 5 Juta Sehari, Kini Satu Pelanggan Sudah Bersyukur

Meski begitu, ia hanya bisa berteman dengan rasa sabar dan sesekali menumbuhkan asa untuk kembali mencari muatan.

Sekalipun kesejahteraan para sopir angkot kian tergerus, Aep dan jutaan sopir angkot lainnya hanya bisa terus berharap.

Meski banyak persoalan, pertemuan dengan sesama sopir di Terminal Soreang menjadi potret hiburan kecil. Nasib menyatukan mereka, yang sampai saat ini menunggu kapan pemerintah akan berpihak pada mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terjadi Lagi, Truk Tambang Tabrak Warung di Parung Panjang Bogor

Terjadi Lagi, Truk Tambang Tabrak Warung di Parung Panjang Bogor

Bandung
Jalani Tradisi Seba, 1.500 Warga Baduy Datang ke Pemkab Lebak

Jalani Tradisi Seba, 1.500 Warga Baduy Datang ke Pemkab Lebak

Bandung
Memburu 3 Pembunuh Vina

Memburu 3 Pembunuh Vina

Bandung
Angkot Rombongan Pelajar SMPN 4 Cimahi Kecelakaan di Kota Bandung, 3 Siswa Terluka

Angkot Rombongan Pelajar SMPN 4 Cimahi Kecelakaan di Kota Bandung, 3 Siswa Terluka

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Kondisi Bocah yang Depresi Ponselnya Dijual Sang Ibu, Rutin Minum Obat dan Dibelikan HP Baru

Kondisi Bocah yang Depresi Ponselnya Dijual Sang Ibu, Rutin Minum Obat dan Dibelikan HP Baru

Bandung
Menangis, Ayah Pacar Vina: Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Menangis, Ayah Pacar Vina: Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Bandung
Ayah Pacar Vina Muncul Beri Penjelasan, Sebut 8 Tahun Berusaha Tangkap Para Pembunuh

Ayah Pacar Vina Muncul Beri Penjelasan, Sebut 8 Tahun Berusaha Tangkap Para Pembunuh

Bandung
Bencana Tanah Longsor di Bandung Barat Butuh Percepatan Penanganan

Bencana Tanah Longsor di Bandung Barat Butuh Percepatan Penanganan

Bandung
Nasdem dan Gerindra Sepakat Berkoalisi Dukung Petahana di Pilkada Karawang 2024

Nasdem dan Gerindra Sepakat Berkoalisi Dukung Petahana di Pilkada Karawang 2024

Bandung
3 Pelaku Masih Buron, 8 Pembunuh Vina Bakal Kembali Diperiksa Polisi

3 Pelaku Masih Buron, 8 Pembunuh Vina Bakal Kembali Diperiksa Polisi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Pemkab Majalengka Tanggung Biaya Jaminan Perlindungan Petugas Pilkada 2024

Pemkab Majalengka Tanggung Biaya Jaminan Perlindungan Petugas Pilkada 2024

Bandung
Bima Arya 'Menjemput Takdir' di Kantor DPD Golkar Jabar

Bima Arya "Menjemput Takdir" di Kantor DPD Golkar Jabar

Bandung
Cerita Bocah 13 di Cirebon Depresi, Ponsel Hasil Menabung Dijual Sang Ibu untuk Makan Sehari-hari

Cerita Bocah 13 di Cirebon Depresi, Ponsel Hasil Menabung Dijual Sang Ibu untuk Makan Sehari-hari

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com