Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Angin Porak Porandakan Rumah di Bogor, Terdengar Gemuruh dan Atap Beterbangan

Kompas.com - 01/11/2023, 14:57 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Hingga Rabu (1/11/2023), sebanyak 497 rumah dilaporkan rusak akibat diterjang angin kencang yang terjadi hampir bersamaan di lima kecamatan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Saat ini, warga mulai bergotong royong membenahi rumah yang rusak.

Angin kencang menerjang hampir bersamaan di lima titik atau kecamatan pada Selasa (31/10/2023) petang. Angin kencang itu berlangsung cepat disertai hujan deras.

Baca juga: Angin Kencang di Wonosobo, 3 Rumah Rusak hingga Atapnya Hilang

Selain merusak rumah, angin juga menumbangkan pohon-pohon hingga tiang listrik. Tempat ibadah dan sekolah turut rusak karena diterjang angin kencang itu.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, rumah warga rata-rata mengalami kerusakan yang terdiri dari ringan hingga berat.

Jumlah rumah yang rusak paling banyak berada atau tersebar di sembilan desa di Kecamatan Ciomas, yakni 465 unit rumah.

Baca juga: Rumah Saksi yang Bersihkan TKP Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Digeledah

Selebihnya tersebar di desa-desa di Kecamatan Dramaga sebanyak 15 rumah, Kecamatan Sukaraja sebanyak 9 rumah, Leuwisadeng satu dan Kemang sebanyak 7 rumah.

Kompas.com mendatangi rumah warga di Desa Ciomas Rahayu, Kecamatan Ciomas. Kebanyakan rumah mengalami kerusakan pada bagian atap karena diterjang angin kencang.

Ada juga rumah yang strukturnya hancur sehingga tidak bisa lagi ditinggali karena berbahaya.

Warga yang rumahnya rusak berat itu terpaksa mengungsi sementara ke kerabatnya sejak tadi malam.

Pasutri bernama Dedi Riadi (62) dan Nani Suryanih (60) di RT02/RW07 Desa Ciomas Rahayu paling terdampak.

"Atap ancur, habis semua keangkat (terbang). Kebetulan anak ngontrak jadi saya sama istri ngungsinya ke sana dari semalem," ujar Dedi usai memungut barang-barang dibantu menantunya.

Dedi mengatakan, angin kencang mulai melanda desanya pada Selasa petang kemarin. Angin itu berlangsung cepat memporak-porandakan atap bangunan rumahnya.

Kala itu, dia lagi di luar rumah bersama tetangga lain. Cuaca yang sebelumnya panas tiba-tiba hujan kecil dan tak lama suara angin berputar berbarengan dengan hujan.

Saat itu, dia terkejut mendengar tetangga memberi kabar bahwa istri histeris. Dedi kemudian bergegas lari ke rumahnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com