Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Digeruduk Warga, Warung Miras di Bandung Barat Disegel Aparat

Kompas.com - 15/11/2023, 16:35 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Sebuah warung yang menjual minuman keras di Desa Cipada, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat akhirnya disegel aparat.

Sebelumnya, ratusan warga Desa Cipada menggelar aksi demonstrasi mendatangi kantor desa menuntut penutupan warung miras tersebut.

Aksi unjuk rasa itu berangkat dari kegeraman masyarakat akan aktivitas jual beli miras dan obat-obatan terlarang di wilayah mereka.

Kepala Bidang Penegakan Perda Satpol PP KBB, Angga Setia Putra mengatakan, penyegelan warung miras itu dilakukan berdasar laporan masyarakat melalui Pemerintah Desa Cipada untuk melakukan tindakan.

Baca juga: Tolak Aktivitas Warung Miras, Emak-emak di Bandung Barat Geruduk Kantor Desa

"Pak Kades berkirim surat pada 13 November memohon ke Satpol PP untuk melakukan tindakan Perda atas adanya warung yang menjual miras tanpa izin."

"Akhirnya kita melakukan penyegelan terhadap warung yang menjual minuman alkohol di Desa Cipada," ujar Angga yang di Kantor Satpol PP, Rabu (15/11/2023).

Angga menjelaskan, penyegelan warung miras itu merupakan bagian dari penegakkan Perda Bandung Barat Nomor 3 Tahun 2014 tentang Pengendalian dan Pengawasan Penjualan Minuman Beralkohol.

Juga diperkuat dengan Peraturan Bupati Nomor 2 Tahun 2015 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2014 tersebut.

Sebelum dilakukan penyegelan, masyarakat Desa Cipada sempat menggeruduk warung miras tersebut.

Mereka mendatangi warung dan menutup aktivitas jual beli miras. Sementara barang bukti miras sudah diamankan di Mapolsek Cikalongwetan.

"Saat ke lapangan warungnya sudah ditutup warga, saya tanya ke tokoh masyarakat kalau barang buktinya sudah kosong," kata Angga.

Saat ini petugas masih melakukan pendalaman terhadap aktivitas lain selain jual beli miras. Sementara ini, warung tersebut sudah ditutup dan aktivitas sudah diberhentikan.

"Apakah pemilik meminta izin ke desa atau seperti apa kita belum tahu itu. Nanti akan kita gali bersama teman-teman penyidik. Tapi pemilik lahan gak ada di lokasi pas kita ke lapangan," tandas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com