Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Yani Selamat dari TPPO, Gemetar dan Menangis Saat Diberi Tahu Polisi

Kompas.com - 27/12/2023, 19:27 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Yani (41), warga Kampung Cibanghoak, Desa Cikitu, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, Jawa Barat selamat dari Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). 

Yani hendak diterbangkan ke Qatar melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar, Bali pada 26 Juni 2023 lalu. Tak hanya dia, tiga kawan lainnya pun turut serta terselamatkan. 

 Baca juga: BP2MI Masih Menunggu Polri Tangkap 5 Nama Besar Pelaku TPPO

Gemetar dan menangis

Kepada awak media, Yani mengaku kaget saat petugas kepolisian di bandara memberhentikan mereka. 

Pasalnya, oknum (calo) yang menawarkan pemberangkatan ke Qatar menyebut pemberangkatan mereka bersifat legal atau resmi.

Petugas kemudian memberi tahu Yani dan tiga temannya bahwa mereka akan dijual atau dengan kata lain menjadi korban TPPO.

Baca juga: [POPULER NUSANTARA] Kepala BKAD Kabupaten Malang Meninggal di Ruang Kerja | 1 Pengungsi Rohingya Jadi Tersangka TPPO 

"Ya kami kaget aja. Karena sebelumnya yang saya tahu ya resmi aja. Soalnya tujuan saya mau kerja, tiba-tiba kok begini. Saya dikasih tahu sama polisi di Bali bahwa itu adalah ilegal. Jadi saya dan teman saya mau dijual perdagangan manusia. Di situ saya gemetar sampai nangis dan mau pingsan. Tapi pak polisi di sana menenangkan saya," kata dia saat ditemui di Kecamatan Pacet, Rabu (27/12/2023). 

Menurut Yani, kedua orang calo yang memberangkatkan mereka, mengiming-imingi dengan sejumlah uang. 

Yani mengatakan ditawari uang sebesar Rp 15 juta. Lantaran, terimpit persoalan ekonomi, ia mengaku tergiur. 

Uang tersebut, kata Yani, akan dibayarkan secara full kepadanya, jika Yani terbukti sehat dan siap dipekerjakan di Qatar. Namun, hingga kini, ia hanya menerima uang Rp 10 juta. 

"Ya diiminginya kalau hasilnya fit, akan dikasih uang Rp 15 juta. Jadi uang itu kalau saya sehat. Karena saya medicalnya lulus, saya sempat dikasih uang. Dikasihnya pertama Rp 1,5 juta, kedua Rp 3,5 juta, pas mau berangkat ngasih Rp 5 juta. Jadi yang masuk ke saya Rp 10 juta," jelas dia.

Selain itu, ia juga dijanjikan mendapat gaji sebesar Rp 6,5 juta per bulan. 

"Saya enggak ngeluarin seperser pun ke dia. Cuma dijanjiin kerja di Qatar sebagai Asisten Rumah Tangga (ART) dengan gaji minimal 1.500 Riyal satu bulannya," terang dia. 

Baca juga: Kemenlu Tangani 3.300 Lebih Korban Online Scam, Tak Semuanya Kategori TPPO

Usai melakukan perjanjian, Yani dan ketiga rekannya langsung diberangkatkan ke Purwakarta, untuk selanjutnya menginap di Jakarta. 

"Terus ngekos semalam di Jakarta. Kemudian sekitar jam 12 malam berikutnya pergi ke Bali. Nyampai di Bali pagi-pagi. Terus jam 11 siang mau berangkat atau boarding ke Qatar," ujar dia. 

Sebelum kembali ke kampung halamannya, Yani mengaku sempat diperiksa oleh polisi di Denpasar. 

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

7 Rumah di Bandung Barat Porak Poranda Diterjang Longsor

7 Rumah di Bandung Barat Porak Poranda Diterjang Longsor

Bandung
Polisi Akan Periksa Pemilik Bus Putera Fajar Usai Kecelakaan Maut Tewaskan 11 Orang

Polisi Akan Periksa Pemilik Bus Putera Fajar Usai Kecelakaan Maut Tewaskan 11 Orang

Bandung
Tak Tebus Motor Digadai, Pria di Bogor Tewas Dibunuh Temannya

Tak Tebus Motor Digadai, Pria di Bogor Tewas Dibunuh Temannya

Bandung
Pemkot Cimahi Wajibkan Lampiran Hasil Uji Kir untuk Bus 'Study Tour'

Pemkot Cimahi Wajibkan Lampiran Hasil Uji Kir untuk Bus "Study Tour"

Bandung
Jalur Bandung Barat-Cianjur via Gununghalu Putus Tertimbun Longsor

Jalur Bandung Barat-Cianjur via Gununghalu Putus Tertimbun Longsor

Bandung
RSD Gunung Jati Cirebon Sesuaikan Penghapusan Kelas BPJS Jadi KRIS

RSD Gunung Jati Cirebon Sesuaikan Penghapusan Kelas BPJS Jadi KRIS

Bandung
Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Melaju Tanpa Rem Saat Kecelakaan di Subang

Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Melaju Tanpa Rem Saat Kecelakaan di Subang

Bandung
Sopir Bus Siswa SMK Lingga Kencana Tetap Melaju meski Tahu Rem Bermasalah

Sopir Bus Siswa SMK Lingga Kencana Tetap Melaju meski Tahu Rem Bermasalah

Bandung
4 Penyebab Bus Siswa SMK Lingga Kencana Kecelakaan hingga 11 Orang Tewas

4 Penyebab Bus Siswa SMK Lingga Kencana Kecelakaan hingga 11 Orang Tewas

Bandung
Kekerasan Seksual Dosen Filsafat, Unpar: Korban dari Beberapa Perguruan Tinggi

Kekerasan Seksual Dosen Filsafat, Unpar: Korban dari Beberapa Perguruan Tinggi

Bandung
Sopir Bus Jadi Tersangka Kecelakaan yang Tewaskan 11 Orang di Subang

Sopir Bus Jadi Tersangka Kecelakaan yang Tewaskan 11 Orang di Subang

Bandung
Kepiluan Ibu di Cirebon, Tak Dinafkahi, Jual Ponsel untuk Makan sehingga Anak Depresi

Kepiluan Ibu di Cirebon, Tak Dinafkahi, Jual Ponsel untuk Makan sehingga Anak Depresi

Bandung
2 Eks Bupati yang Pernah Dimakzulkan dan Terjerat Korupsi Kembali Maju Pilkada Garut

2 Eks Bupati yang Pernah Dimakzulkan dan Terjerat Korupsi Kembali Maju Pilkada Garut

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Sempat Dirawat, 4 Korban Kebakaran di Bandung Meninggal Dunia

Sempat Dirawat, 4 Korban Kebakaran di Bandung Meninggal Dunia

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com