Banjir Bandang di Bandung, Belasan Rumah Roboh, Puluhan Motor Hanyut

BANDUNG, KOMPAS.com - Belasan rumah roboh dan puluhan sepeda motor milik warga di Kampung Lamajang Peuntas, Desa Citereup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat hanyut terbawa arus banjir bandang Sungai Cigede. 

Banjir bandang terjadi setelah tanggul penahan Sungai Cigede Bandung, jebol pada Kamis (11/1/2024) sore.

Hingga Jumat (12/1/2024) warga masih berupaya membersihkan puing-puing serta material sampah yang dibawa arus sungai.

Baca juga: Update Banjir Bandang di Muratara, Ketinggian Air 2 Meter, 2 Rumah Hanyut

Tak sedikit pula warga yang mencari motor mereka. Sebelumnya, mereka memarkir motor di samping tanggul. Akibatnya motor terbawa arus dan bertumpuk di beberapa titik.

Saat ditemukan, motor sulit dievakuasi. Lantaran motor yang terbawa arus terhalang material sampah dan lumpur.

Cucu (38) salah seorang warga RT 01 RW 17 mengatakan, rumah yang jebol dan ambruk menyebar di hampir seluruh RW terdampak.

Baca juga: 2.000 Rumah di Kabupaten Bandung Terdampak Jebolnya Tanggul Sungai Cigede

"Rumah yang jebol (rusak) mungkin ada belasan di RT 1, belum di RT lainnya," kata Cucu ditemui di lokasi.

Rubuhnya rumah warga, lantaran air yang datang akibat tanggul jebol itu sangat deras.

"Ini yang depan tanggul hancur dan ambruk bagian depannya, belum lagi yang di belakang itu ambruk semua dan di RT yang lain juga, belasan ada ini yang ambruk," ujarnya.

Sedangkan untuk motor, lebih dari 10 motor warga yang terbawa hanyut.

"Biasanya di lokasi dekat tanggul jebol itu tak terendam banjir, jadi warga memarkirkan motor di situ. Tapi kemarin tanggulnya itu jebol, motor terbawa arus," jelasnya.

Sementara Agus (41) warga yang juga menjadi korban membenarkan jika hingga sore sampai malam banyak warga yang menacari keberadaan motor mereka.

"Susah kan ketutup lumpur, sampah juga," kata Agus.

Agus menyebut, untuk mobil yang terendam mungkin kurang lebih ada 10 mobil.

"Di area RT 1 dan di belakang, kalau motor banyak, yang belum ditemukan sekarang juga mungkin ada puluhan," bebernya.