Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Deras Picu Banjir di RSUD dr Soekardjo Tasikmalaya, Diperparah Drainase Buruk

Kompas.com - 28/01/2024, 11:14 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Banjir melanda Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soekardjo, Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (27/1/2024).

Menurut Direktur RSUD dr Soekardjo, dr H Budi Tirmadi, pemicu banjir karena kondisi saluran drainase yang buruk. Hal itu diperparah dengan hujan deras beberapa hari terakhir.

"Sehingga kami memang harus menunggu dulu air di saluran pembuangan turun, sehingga air dari rumah sakit bisa keluar,” ungkap dia.

Baca juga: Nekat Terobos Banjir, Banyak Kendaraan Mogok di Jalan Lintas Sumatera

"Memang salah satu yang kami upayakan ya akan perbaiki saluran drainase. Itu pun untuk meminimalisir dan mempercepat air keluar ya, ketika kondisinya memang hujan deras dan debit airnya tinggi akan terjadi genangan," tambahnya. 

Baca juga: Banjir di RSUD Soekardjo Tasikmalaya, Ranjang Pasien Tergenang Air

Genangan di rumah sakit

Budi menjelaskan, kondisi tersebut sudah terjadi selama beberapa tahun terakhir, khususnya saat musim hujan.

Genangan banjir akan masuk di beberapa titik di area rumah sakit. Meskipun tidak menganggu pelayanan rumah sakit, tetapi hal itu membuat tidak nyaman.

Budi mengungkap, ada beberapa ruangan yang memang kondisinya lebih rendah dibanding permukaan jalan, seperti beberapa ruang rawat inap.

“Alhamdulillah, kondisi saat ini karena hujan sudah reda, kami juga tidak melakukan evakuasi. (Karena) Insya Allah sebentar lagi juga kami bisa mengatasi ini,” ujar Budi.

Seperti diberitakan sebelumnya, genangan air terjadi sejak pukul 15.30 Wib, Sabtu (27/1). Ketinggian genangan mencapai betis orang dewasa.

Lalu genangan air juga tampak di bawah ranjang pasien di beberapa bangsal. Saat itu petugas dari BPBD Tasikmalaya melakukan penyedotan air.

“Sekarang (pukul 19.00 WIB) memang kondisi hujan akhirnya reda, sekarang sedang diupayakan dari BPBD Kota Tasikmalaya akan disedot genangannya untuk mengurangi debit airnya,” pungkasnya, dilansir dari Tribunnews.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com