Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah Tangkap, Suami Istri di Bogor Disergap 15 Polisi, Ditodong Senjata, Dipaksa Mengaku Rampok

Kompas.com - 12/02/2024, 08:31 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Pasangan suami istri penjual keripik asal Bogor, Jawa Barat, bernama Subur (45) dan Titin (43), menjadi korban salah tangkap sejumlah anggota polisi di sebuah stasiun pengisian bahan bakar di Kelurahan Pasar Angin, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jabar, Rabu (7/2/2024) siang.

Saat disergap, Subur dan Titin sedang berada di dalam mobil dan sedang mengisi bensin.

Baca juga: Cerita Korban Salah Tangkap di Bogor, Disergap saat Isi Bensin dan Ditodong Pistol

Subur menjelaskan, kejadian bermula saat dia dan istrinya hendak berjualan keripik keliling. Saat itu Subur terlebih dahulu mengisi bensin di SPBU. 

Baca juga: Kesaksian Korban Salah Tangkap Polisi di Bogor: Mereka Pergi Begitu Saja, Tak Minta Maaf

"Tiba-tiba dikepung dan mobil digedor. Saya enggak tahu itu anggota apa enggak, tapi dia ngeluarin senjata," ujar Subur, Jumat (9/2/2024).

Subur mengatakan, ada 15 orang yang menaiki mobil menyergap dia dan istrinya. Subur dituduh terlibat dalam sindikat perampokan.

Subur ditodongkan senjata, diseret keluar dengan tangan diikat. Subur dimasukkan ke dalam mobil, tapi dia mencoba berontak. Di dalam mobil, Subur dipaksa mengakui sebagai perampok.

"Saya dituduh sindikat perampokan kata orang-orang itu karena mobilnya sama," ujarnya.

"Nah, terus yang anehnya itu, KTP saya udah diambil, tapi kok masih nyerang saya sambil nodong pistol. Seakan kita buronan," ujarnya.

Subur berulang kali dipaksa mengaku perampok, tapi dia membantahnya.

Tiba-tiba, Subur dikeluarkan dari mobil lalu ditinggal pergi begitu saja oleh 15 anggota polisi tersebut.

Lapor polisi

Subur dan istrinya kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Cileungsi. Polisi hanya memberi tanggapan bahwa laporan akan segera diurus.

"Jadi saya sama istri ditinggal dan dibebaskan begitu saja. Enggak ada permintaan maaf apa gimana. Langsung pergi aja, enggak ada bahasa minta maaf, enggak ada. Saya ngejar dia (polisi) sampai ke Metland, orang-orang itu pada pergi," ujarnya.

Polres Bogor minta maaf

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Bogor AKP Teguh Kumara membenarkan penyergapan dilakukan anak buahnya.

Dia juga mengakui tindakan tersebut merupakan salah tangkap.

"Dan permintaan maaf atas ketidaknyamanan pada saat pemberhentian kendaraannya, dan sudah diterima dengan baik dari pemilik kendaraan yang dikendarain pasutri yang hendak mengisi bahan bakar di SPBU tersebut," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (10/2/2024).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com