Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Beras Premium di Pasar Cibinong Bogor Rp 17.000, Pedagang Mengeluh

Kompas.com - 13/02/2024, 15:28 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Harga beras di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, meroket beberapa hari terakhir mencapai Rp 17.000 per kilogram dari biasanya Rp 13.000 per kg.

 

Tak hanya beras premium, pantauan Kompas.com, semua jenis beras harganya meningkat.

Untuk harga beras termurah (medium) ada pada kisaran Rp 12.500 per kg dari Rp 10.000 per kg.

"Naik harga dari awal tahun. Kalau bermulanya sih dari akhir 2023. Kemungkinan awal 2024 ini harganya udah gak kekejar (naik) lagi," kata pedagang atau agen beras bernama Tanto (43) saat diwawancarai Kompas.com.

Baca juga: Harga Beras Premium di Pasar Makassar Tembus Rp 400.000 per Karung

Tanto menuturkan, dampak harga beras naik membuat dagangan sepi. Bahkan, ia kesulitan menjual dagangannya karenanya pelanggan setianya memilih mencari yang lebih murah.

"Dampaknya berdasarkan pembelian kita menurun. Pelanggan juga mulai kocar-kacir gak tau ke mana (belinya) karena nyari barang murah," ujar agen Toko Beras Tani Jaya itu.

"Jadinya, sekarang orang pada nyari barang murah terus, sedangkan harga pangan dari sembako ini pada naik semua. Harga beras ini paling ngaruh," imbuhnya.

Baca juga: Harga Beras di Bima Melambung Tinggi, Konsumen: Stok di Penggilingan Kosong

Tanto mengaku, kini daya beli beras menurun. Dalam sehari, pembeli beras semakin sedikit atau hanya bisa dihitung jari.

Alasan pelanggan yang beli tiap hari sekarung pindah mengincar harga beras murah dan meminta kualitas bagus.

"Turun, dan turunnya sangat jauh. Langganan dulu kita sehari biasanya omzet Rp 15 juta sekarang turun cuma Rp 10 juta yang kita dapat. Jauhnya beda banget, yang paling laku sekarang medium karena harganya terjangkau," ungkapnya.

Hal senada disampaikan agen lain bernama Alim (37). Menurutnya, kenaikan mengakibatkan penurunan pembeli.

Adapun harga beras ini merangkak naik sejak sebulan lalu. Para pembeli sering terkejut sehingga mereka terpaksa menunda untuk membelinya.

"Jelang pemilu malah naik jadi Rp 17.000. Naik sih udah dari sebulan lah. Dampak kenaikan itu terjadi penurunan pembeli. Nah, yang buat jual lagi tuh yang kasian," ucapnya.

Dia pun mendengar kabar bahwa kenaikan beras ini disebabkan oleh gagal panen di sejumlah sentra produksi.

"Kalau naik itu karena katanya gagal panen. Pasokan kurang. Yang paling masuk akal sih pasokannya kurang dari daerah. Harapannya, ya paling pengennya stabil aja lah. Maksudnya pasokannya ada terus. Stabilisasi harga gitu," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com