Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Anggota KPPS di Bandung Barat Meninggal, Kelelahan Picu Serangan Jantung

Kompas.com - 19/02/2024, 14:18 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Suasana haru menyelimuti kediaman Mumuh Muchroni (58), seorang anggota KPPS asal Kampung Babakan Cianjur, RT 04 RW 10 Desa Gadobangkong, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.

Mumuh meninggal dunia setelah terkena serangan jantung akibat kelelahan usai bertugas di TPS 04 Desa Gadobangkong pada pelaksanaan Pemilu 2024. Ia dinyatakan meninggal dunia setelah sempat mendapat perawatan di RS IMC Padalarang pada Minggu (18/2/2024). 

Isak tangis dari keluarga dan kerabat mengiringi jenazah Mumuh saat diantar ke pemakaman keluarga yang berada tak jauh dari rumah duka. Proses pemakaman dilakukan sehari setelah Mumuh meninggal, Senin (19/2/2024).

Baca juga: Ketua KPPS Cileunyi Bandung Meninggal Usai Penghitungan Suara

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bandung Barat Hernawan Widjajanto mengatakan, kematian Mumuh disebabkan kondisi fisiknya melemah akibat kelelahan yang dialami.

"Dugaan meninggalnya serangan jantung. Jadi kelelahan yang dialaminya itu bisa memicu serangan jantung. Apalagi kalau misal sudah ada sumbatan atau penyempitan pada pembuluh darah jantung," ungkap Hernawan saat dikonfirmasi.

Baca juga: Petugas KPPS di Bandung Barat Meninggal Dunia Kelelahan Usai Bertugas Kawal Pemilu

Sebelumnya, Mumuh sudah mengeluh mengenai kesehatan sebelum bertugas menjadi anggota KPPS di TPS 04, kondisi fisiknya semakin menurun saat ia menjalankan tugas pada Rabu (14/2/2024) pagi.

Bahkan anggota KPPS lainnya menyarankan agar Mumuh beristirahat demi kesehatan. Namun Mumuh bersikukuh dengan alasan memiliki tanggung jawab besar sebagai petugas penyelenggara pemilu.

Kondisi fisik Mumuh belum pulih seutuhnya meski tugas di TPS sudah selesai.

Mumuh kemudian mengeluhkan sakit badan, lemas, dan pusing hingga akhirnya ia pingsan sampai dilarikan ke rumah sakit pada Minggu (18/2/2024) pagi sebelum akhirnya mengembuskan napas terakhir.

Kondisi kelelahan itu tidak hanya dialami Mumuh, Dinkes Bandung Barat mencatat hingga saat ini sudah 78 orang petugas penyelenggara yang terlibat pada pemilu 2024 tumbang.

78 orang petugas itu yakni 49 orang petugas KPPS, 6 orang linmas, 5 orang PPK, 8 orang PPS, 2 pemilih, dan 10 orang petugas lainnya.

"2 orang pemilih atau masyarakat juga sempat kita tangani. Jadi totalnya sampai hari ini ada 80 orang yang tumbang setelah kelelahan," kata Hernawan.

Dari 80 orang yang ditangani, 1 orang meninggal dunia dan 2 orang sudah dinyatakan sembuh. Sementara 76 orang masih rawat jalan dan 1 orang dirawat inap di rumah sakit.

"Paling banyak mereka merasakan nyeri pada otot akibat kelelahan atau myalgia. Ada juga keluhan lain seperti sakit kepala, infeksi saluran pernapasan, tekanan darah tinggi, dan kelelahan fisik," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Cianjur, Diawali Gemuruh hingga Rumah-rumah Ambruk

Cerita Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Cianjur, Diawali Gemuruh hingga Rumah-rumah Ambruk

Bandung
Kurir 1 Kg Sabu Disergap Polisi di Pintu Tol Kertajati

Kurir 1 Kg Sabu Disergap Polisi di Pintu Tol Kertajati

Bandung
PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Kota Bandung 2024

PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Kota Bandung 2024

Bandung
Tanah Bergerak di Cianjur, Kampung Ditinggalkan, Puing Reruntuhan mulai Dibersihkan

Tanah Bergerak di Cianjur, Kampung Ditinggalkan, Puing Reruntuhan mulai Dibersihkan

Bandung
Polda Jabar Bakal Telusuri Oknum Polisi Pengintimidasi Saksi Pembunuhan di Subang

Polda Jabar Bakal Telusuri Oknum Polisi Pengintimidasi Saksi Pembunuhan di Subang

Bandung
Majalaya Waterpark di Bandung: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Majalaya Waterpark di Bandung: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bandung
Dianggap Tak Sesuai Harapan, Car Free Day Gedung Sate Dievaluasi

Dianggap Tak Sesuai Harapan, Car Free Day Gedung Sate Dievaluasi

Bandung
Pulang Antar Ikan dari Pasar, Dua Pelajar Tiba-tiba Dihentikan Penembak Misterius di Bandung

Pulang Antar Ikan dari Pasar, Dua Pelajar Tiba-tiba Dihentikan Penembak Misterius di Bandung

Bandung
OTK Lepaskan 4 Tembakan di Bandung, Pelaku Diduga Pakai 'Airsoft Gun'

OTK Lepaskan 4 Tembakan di Bandung, Pelaku Diduga Pakai "Airsoft Gun"

Bandung
Petani Tertimbun Longsor di Bandung Barat Belum Ditemukan

Petani Tertimbun Longsor di Bandung Barat Belum Ditemukan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Pergerakan Tanah di Cianjur, Puluhan Rumah Rusak, Sekampung Diungsikan

Pergerakan Tanah di Cianjur, Puluhan Rumah Rusak, Sekampung Diungsikan

Bandung
Polisi Buru Penembak Misterius di Bandung, Warga Dengar 4 Kali Tembakan

Polisi Buru Penembak Misterius di Bandung, Warga Dengar 4 Kali Tembakan

Bandung
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Bey Sambut Baik Braga Bebas Kendaraan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Bey Sambut Baik Braga Bebas Kendaraan

Bandung
Ronal Surapradja Daftar Jadi Calon Wali Kota Bandung ke PDI-P

Ronal Surapradja Daftar Jadi Calon Wali Kota Bandung ke PDI-P

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com