Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Siswi Indramayu Tewas Tenggelam Saat Kegiatan Pramuka, 6 Saksi Diperiksa

Kompas.com - 20/02/2024, 11:34 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Reni Susanti

Tim Redaksi

INDRAMAYU, KOMPAS.com - Polsek Tukdana Polres Indramayu menyelidiki peristiwa tenggelamnya 3 orang siswi SDN Lajer 1 di Sungai Penarikan.

Insiden memilukan ini menyebabkan ketiga siswi yang tenggelam, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Kapolsek Tukdana, AKP Iwa Mashadi mengaku masih melakukan penyelidikan terhadap musibah tersebut. Hingga Selasa pagi, polisi telah memeriksa enam orang saksi. Saksi akan ditambah untuk memberikan titik terang peristiwa.

Baca juga: Kronologi Tewasnya 3 Siswi SD Indramayu, Korban Tenggelam Saat Bermain di Sungai

"Ada 6 orang saksi yang sudah dimintai keterangan, dari warga yang melaporkan, kemudian dari pihak anak-anak yang mengikuti kegiatan ini. Hari ini kita coba mintai keterangan dari pihak guru," kata Iwa saat dihubungi Kompas.com, Selasa (20/2024) pagi.

Iwa menyebut, pada kejadian pertama di hari Sabtu (17/2/2024), tim gabungan, petugas Polsek, Koramil, BPBD, Basarnas, dan lainnya fokus melakukan bantuan pencarian.

Baca juga: Seorang Siswi yang Tenggelam Akhirnya Ditemukan, Total 3 Pelajar SDN Indramayu Meninggal Saat Kegiatan Pramuka

 

Tim gabungan ini juga yang langsung melakukan evakuasi pasca-penemuan korban dalam waktu berbeda-beda.

Iwa menjelaskan, korban tenggelam yang ditemukan pertama berinisial S (11). Korban ditemukan sekitar pukul 12.30 WIB.

Kemudian, korban kedua yang ditemukan, M (10) sekitar pukul 20.30 WIB.

Pencarian di hari pertama, pada Sabtu (17/2/2024) dihentikan karena kondisi yang sudah malam.

Kemudian tim gabungan kembali melanjutkan pencarian di hari Minggu (18/2/2024) pagi. Sekitar pukul 09.15 WIB, polisi menemukan satu korban lagi berinisial R berusia 10 tahun.

Ketiganya merupakan siswi kelas 4 dan 5 SDN 1 Lajer Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu.

Iwa menyebut, pemeriksaan saksi baru dimulai Senin (19/2/2024) kemarin. Hari ini, pihaknya berencana memeriksa guru yang dinilai mengetahui kronologi peristiwa ini.

Saat ditanya adakah potensi kelalaian, Iwa menjawab, polisi masih berusaha menyelidiki secara teliti. Pihak keluarga pun belum melakukan laporan terhadap petugas kepolisian.

"Adakah dugaan kelalaian? Ya sampai saat ini, walaupun tidak ada laporan dari keluarga, kita tetap melakukan penyelidikan untuk mengetahui apakah ada dugaan tindak pidana atau tidaknya. Kita belum bisa kesimpulan," tutup Iwa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Bandung
Terimbas Banjir Rob, Pedagang Minta Pantai Karangsong Indramayu Dibenahi

Terimbas Banjir Rob, Pedagang Minta Pantai Karangsong Indramayu Dibenahi

Bandung
KPU Karawang Ancam Ambil Langkah Hukum Soal SK Palsu Penetapan Caleg

KPU Karawang Ancam Ambil Langkah Hukum Soal SK Palsu Penetapan Caleg

Bandung
Fakta di Balik Video Viral Bocah Gibran di Bogor Nangis Kelaparan

Fakta di Balik Video Viral Bocah Gibran di Bogor Nangis Kelaparan

Bandung
Ingin Ulangi Kemenangan 2008, PDI-P dan PKS Jajaki Koalisi untuk Pilkada Sumedang

Ingin Ulangi Kemenangan 2008, PDI-P dan PKS Jajaki Koalisi untuk Pilkada Sumedang

Bandung
Kisah Srikandi Tagana Lawan Stigma, Rela Tinggalkan Keluarga demi Tangani Bencana

Kisah Srikandi Tagana Lawan Stigma, Rela Tinggalkan Keluarga demi Tangani Bencana

Bandung
WNA Pembunuh Mertua di Kota Banjar Divonis 16 Tahun Penjara dan Bayar Restitusi 192 Juta

WNA Pembunuh Mertua di Kota Banjar Divonis 16 Tahun Penjara dan Bayar Restitusi 192 Juta

Bandung
Cirebon Festival 2024, Ajang bagi UMKM Cirebon untuk 'Naik Kelas'

Cirebon Festival 2024, Ajang bagi UMKM Cirebon untuk "Naik Kelas"

Bandung
Sederet Fakta Baru Kasus Mutilasi di Ciamis, Tersangka Depresi Diduga gara-gara Utang Rp 100 Juta

Sederet Fakta Baru Kasus Mutilasi di Ciamis, Tersangka Depresi Diduga gara-gara Utang Rp 100 Juta

Bandung
Kementan Targetkan Bantu 10.000 Pompa Air untuk Pertanian Jawa Barat

Kementan Targetkan Bantu 10.000 Pompa Air untuk Pertanian Jawa Barat

Bandung
Nenek 69 Tahun di Purwakarta Ditemukan Tewas di Ruang Tamu, Polisi: Ada Luka di Kepala

Nenek 69 Tahun di Purwakarta Ditemukan Tewas di Ruang Tamu, Polisi: Ada Luka di Kepala

Bandung
Meski Harga Pupuk Subsidi Naik, Mentan Jamin Jumlahnya Tak Akan Berkurang

Meski Harga Pupuk Subsidi Naik, Mentan Jamin Jumlahnya Tak Akan Berkurang

Bandung
Fortuner Mobil Dinas Polda Jabar Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudinya Diperiksa Propam

Fortuner Mobil Dinas Polda Jabar Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudinya Diperiksa Propam

Bandung
Mentan Bangun Klaster Pertanian di Kabupaten Bandung, Apa Istimewanya?

Mentan Bangun Klaster Pertanian di Kabupaten Bandung, Apa Istimewanya?

Bandung
Pelaku Nikah Sesama Jenis di Cianjur Diduga Alami Penyimpangan Gender

Pelaku Nikah Sesama Jenis di Cianjur Diduga Alami Penyimpangan Gender

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com