Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Petugas Pemilu di Cianjur Meninggal, Dinkes Sebut akibat Kelelahan dan Komorbid

Kompas.com - 24/02/2024, 07:20 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com - Empat petugas petugas pemilu di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat meninggal dunia. Mereka meninggal usai pelaksanaan pemilu 2014.

Kepala Dinas Kesehatan Cianjur Yusman Faisal mengatakan, keempat petugas ini meninggal dipicu faktor kelelahan dan memiliki riwayat penyakit.

"Istilahnya komorbid, dengan kondisi kelelahan dan pola makan yang tidak teratur, serta stres karena harus menyelesaikan kegiatan tahapan pemilu sehingga itu yang mendorong penyakitnya lebih progresif dan kambuh," kata Yusman kepada wartawan saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (24/2/2024).

Baca juga: 10 TPS di Surabaya Gelar PSU Hari ini, Tak Ada Honor Tambahan untuk KPPS

"Adapun riwayat penyakit yang dideritanya mulai hipertensi, lambung kronis, dan lainnya," Yusman menambahkan.

Disebutkan, Dinkes Cianjur sebelumnya menerjunkan dan menempatkan tenaga kesehatan (nakes) di 7.287 TPS (tempat pemungutan suara).

“Sebagai upaya antisipasi kita tempatkan nakes di masing-masing TPS. Walaupun tidak on side karena jumlahnya 1 nakes banding 3 TPS,” ujar dia.

“Selain itu, seluruh dokter di 47 puskesmas juga disiagakan termasuk yang di rumah sakit-rumah sakit,” imbuhnya.

Berdasarkan hasil monitoring, Yusman berpendapat, pemilu tahun ini lebih baik dibandingkan yang sebelumnya. 

Terpisah, Komisioner KPU Cianjur Fikri Audah NSYmembenarkan perihal adanya penyelenggara pemolu di tingkat TPS yang meninggal dunia.

“Informasi awal saja, yang meninggal itu dua orang untuk KPPS, dua lagi itu pam, petugas pengaman (TPS)," kata Fikry kepada Kompas.com saat dihubungi melalui telepon, Jumat (23/2/2024) petang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com