Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Sampah, 3 Ton Plastik hingga Styrofoam Diangkat dari Citarum dalam Sehari

Kompas.com - 26/02/2024, 19:01 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Sebanyak 3 ton sampah di Sungai Citarum, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, diangkut ke daratan.

Sampah yang didominasi sampah plastik itu diangkat dari perairan Citarum oleh gabungan pegiat lingkungan hidup dan berbagai komunitas se-Bandung Raya pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), Minggu (25/2/2024).

"60 persen dari 3 ton sampah yang terangkut itu merupakan sampah plastik low value. Sementara 40 persen sisanya adalah sampah residu seperti styrofoam dan popok bayi," ujar pelestari lingkungan dari Bening Saguling Foundation, Indra Darmawan di bantaran Citarum, Senin (26/2/2024).

Baca juga: Lelaki 62 Tahun Hanyut di Citarum, Pencarian 2 Hari Masih Nihil

Sampah itu kemudian dikumpulkan di Bening Saguling untuk dipilah, mana yang bisa didaur ulang dan mana yang sulit didaur ulang.

"Sampah plastik low value nantinya akan diolah menjadi plastic board yang bisa dimanfaatkan untuk perabotan atau furniture. Sementara sampah residunya dibuang ke TPA," kata Indra.

Baca juga: Berenang di Sungai Citarum, 2 Anak Terbawa Arus, 1 Tewas

Gerakan angkat sampah dari Sungai Citarum oleh para pegiat dan komunitas-komunitas lingkungan ini berangkat dari kesadaran kolektif atas pencemaran Sungai Citarum yang hingga kini masih terjadi.

Bahkan sungai sepanjang 323 kilometer dari ujung Kabupaten Bandung sampai ke laut Jawa itu sempat dinobatkan sebagai sungai terkotor di dunia pada tahun 2018, sehingga kesadaran menjaga Sungai Citarum ini menjadi gerakan kolektif demi kelestarian lingkungan.

Kondisi itu juga turut mengancam produksi listrik nasional. Hasil inspeksi besar pada 2017-2018 menetapkan, usia waduk dan operasional PLTA tinggal 18 tahun imbas dari pencemaran sungai.

"Namun, kami lakukan pengambilan data secara periodik pada tahun 2022 kita melakukan lagi inspeksi besar, umurnya sudah bertambah 32 tahun," kata Manajer Lahan dan Lingkungan PT PLN Indonesia Power Saguling POMU, Novy Heryanto.

Bertambah panjang prediksi usia Waduk Saguling itu dipengaruhi faktor kondisi baku mutu air serta berkurangnya sedimentasi dampak pencemaran.

Sehingga peralatan mekanik pembangkit listrik tidak mudah rusak oleh serangan korosi. Begitu pun dengan daya tampung waduk yang semula berkurang karena sedimentasi perlahan mulai berkurang.

Kondisi baku mutu air itu semakin tahun semakin membaik seiring masifnya gerakan para pegiat lingkungan dan komunitas yang konsisten memelihara Sungai Citarum.

"Ini berkat keterlibatan masyarakat dan beberapa program dari berbagai pihak dalam menangani badan sungai, hulu, dan Waduk Saguling. Ada Citarum Harum, ada aktivis lingkungan, dan lainnya," sebut Novy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ancam Orang dengan Pistol di Jalanan Bandung, Pengendara Mobil Ditangkap

Ancam Orang dengan Pistol di Jalanan Bandung, Pengendara Mobil Ditangkap

Bandung
Ibu Gantikan Putrinya yang Telah Meninggal Dunia Wisuda di UGJ Cirebon

Ibu Gantikan Putrinya yang Telah Meninggal Dunia Wisuda di UGJ Cirebon

Bandung
Kumpay Waterpark di Subang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kumpay Waterpark di Subang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bandung
Cerita Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Cianjur, Diawali Gemuruh hingga Rumah-rumah Ambruk

Cerita Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Cianjur, Diawali Gemuruh hingga Rumah-rumah Ambruk

Bandung
Kurir 1 Kg Sabu Disergap Polisi di Pintu Tol Kertajati

Kurir 1 Kg Sabu Disergap Polisi di Pintu Tol Kertajati

Bandung
PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Kota Bandung 2024

PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Kota Bandung 2024

Bandung
Tanah Bergerak di Cianjur, Kampung Ditinggalkan, Puing Reruntuhan mulai Dibersihkan

Tanah Bergerak di Cianjur, Kampung Ditinggalkan, Puing Reruntuhan mulai Dibersihkan

Bandung
Polda Jabar Bakal Telusuri Oknum Polisi Pengintimidasi Saksi Pembunuhan di Subang

Polda Jabar Bakal Telusuri Oknum Polisi Pengintimidasi Saksi Pembunuhan di Subang

Bandung
Majalaya Waterpark di Bandung: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Majalaya Waterpark di Bandung: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bandung
Dianggap Tak Sesuai Harapan, Car Free Day Gedung Sate Dievaluasi

Dianggap Tak Sesuai Harapan, Car Free Day Gedung Sate Dievaluasi

Bandung
Pulang Antar Ikan dari Pasar, Dua Pelajar Tiba-tiba Dihentikan Penembak Misterius di Bandung

Pulang Antar Ikan dari Pasar, Dua Pelajar Tiba-tiba Dihentikan Penembak Misterius di Bandung

Bandung
OTK Lepaskan 4 Tembakan di Bandung, Pelaku Diduga Pakai 'Airsoft Gun'

OTK Lepaskan 4 Tembakan di Bandung, Pelaku Diduga Pakai "Airsoft Gun"

Bandung
Petani Tertimbun Longsor di Bandung Barat Belum Ditemukan

Petani Tertimbun Longsor di Bandung Barat Belum Ditemukan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Pergerakan Tanah di Cianjur, Puluhan Rumah Rusak, Sekampung Diungsikan

Pergerakan Tanah di Cianjur, Puluhan Rumah Rusak, Sekampung Diungsikan

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com