Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arus Kendaraan dari Jakarta ke Puncak Bogor Meningkat, "One Way" Diperpanjang

Kompas.com - 09/03/2024, 15:59 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Polisi memperpanjang pemberlakuan rekayasa lalu lintas berupa one way atau satu arah secara penuh di sepanjang jalur menuju kawasan wisata Puncak, Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu (9/3/2024).

Keputusan ini diambil mengingat arus kendaraan dari arah Jakarta terpantau meningkat.

Semula, one way menuju arah atas diberlakukan sejak pukul 07.45 WIB- 0.00 WIB. Setelah itu, arus lalu lintas dinormalkan dua arah.

Baca juga: Ganjil Genap Berlaku di Puncak Bogor sampai Senin Tengah Malam

Namun, karena arus kendaraan dari arah Jakarta meningkat maka polisi pun memperpanjang jam pemberlakuannya.

One way arah atas kembali diberlakukan dari pukul 12.30 WIB - 13.45 WIB. Tak lama setelah itu, one way diberlakukan lagi secara bergantian.

Kini, polisi memutuskan untuk memberlakukan rekayasa lalin one way atau satu arah ke bawah atau arah Jakarta.

"Sekarang one way ke bawah karena arus (kendaraan) sudah terserap ke atas, kemudian arus yang ke atas saat ini ditutup," ujar Kepala Bagian Operasional (KBO) Sat Lantas Polres Bogor, Iptu Ardian Noviantasari di Simpang Gadog, Ciawi, Sabtu.

Ardian mengatakan, one way dilakukan agar jalur-jalur alternatif steril sehingga tidak ada pengguna jalan yang terjebak dalam perjalanan.

Pasalnya, arus kendaraan di jalur-jalur alternatif sudah cukup banyak. Saat ini, kendaraan tersebut ditahan untuk sementara.

Sehingga, arus kendaraan yang ke bawah harus diprioritaskan supaya tidak terjadi hambatan di jalur utama.

"Kemudian kendaraan yang (ke atas) sampai di Gunung Mas, itu sudah kita tutup juga dan antreannya sudah sampai Attawun. Untuk itu, kalau kita normalkan dua arah nanti kendaraan di jalur-jalur alternatif pasti akan menghambat laju kendaraan di jalur utama," ungkapnya.

"Kalau misalkan ke dalamnya sampai 10 atau 20 mobil di satu jalur alternatif saja, itu sudah cukup menghambat. Apalagi kan di jalur Puncak ada beberapa jalur alternatif yang keluar masuk kendaraan. Makanya, kita prioritaskan one way ke bawah biar tidak ada perpotongan pada saat mau turun," sambungnya.

Baca juga: Puncak Bogor Macet di Simpang Gadog, Polisi Terapkan One Way

Ardian memprediksi, perpanjangan one way secara bergantian ini akan diberlakukan sampai Sabtu petang. Meski begitu, kebijakan one akan disesuaikan dengan situasi yang ada di lapangan.

"Kan tadi jam 12.30 WIB itu diberlakukan one way ke atas yang kedua. Nah, barusan di 13.45 WIB, kita sudah tutup arus yang ke atas karena memang sudah kosong di Gadog dan kita berlakukan lagi one way sebaliknya atau ke bawah. Jadi istilahnya badai, one way ke atas habis itu one way ke bawah," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pulang Antar Ikan dari Pasar, Dua Pelajar Tiba-tiba Dihentikan Penembak Misterius di Bandung

Pulang Antar Ikan dari Pasar, Dua Pelajar Tiba-tiba Dihentikan Penembak Misterius di Bandung

Bandung
OTK Lepaskan 4 Tembakan di Bandung, Pelaku Diduga Pakai 'Airsoft Gun'

OTK Lepaskan 4 Tembakan di Bandung, Pelaku Diduga Pakai "Airsoft Gun"

Bandung
Petani Tertimbun Longsor di Bandung Barat Belum Ditemukan

Petani Tertimbun Longsor di Bandung Barat Belum Ditemukan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Pergerakan Tanah di Cianjur, Puluhan Rumah Rusak, Sekampung Diungsikan

Pergerakan Tanah di Cianjur, Puluhan Rumah Rusak, Sekampung Diungsikan

Bandung
Polisi Buru Penembak Misterius di Bandung, Warga Dengar 4 Kali Tembakan

Polisi Buru Penembak Misterius di Bandung, Warga Dengar 4 Kali Tembakan

Bandung
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Bey Sambut Baik Braga Bebas Kendaraan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Bey Sambut Baik Braga Bebas Kendaraan

Bandung
Ronal Surapradja Daftar Jadi Calon Wali Kota Bandung ke PDI-P

Ronal Surapradja Daftar Jadi Calon Wali Kota Bandung ke PDI-P

Bandung
Gubernur Jabar Buka Gedung Pakuan untuk Umum, Ada 'Tour Guide' Gratis

Gubernur Jabar Buka Gedung Pakuan untuk Umum, Ada "Tour Guide" Gratis

Bandung
21.000 Warga Jabar Terserang DBD selama 2024, 177 Meninggal Dunia

21.000 Warga Jabar Terserang DBD selama 2024, 177 Meninggal Dunia

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Fakta di Balik Bencana Longsor di Garut, Dipicu Hujan Deras dan 3 Warga Tewas

Fakta di Balik Bencana Longsor di Garut, Dipicu Hujan Deras dan 3 Warga Tewas

Bandung
Longsor di Jalur antara Stasiun Cilame-Sasaksaat, 5 KA Terganggu

Longsor di Jalur antara Stasiun Cilame-Sasaksaat, 5 KA Terganggu

Bandung
Tim SAR Temukan Korban Terakhir Longsor di Garut, Operasi Ditutup

Tim SAR Temukan Korban Terakhir Longsor di Garut, Operasi Ditutup

Bandung
Perlu Waspada, Jentik Nyamuk Pun Ada di Wadah Air Dispenser

Perlu Waspada, Jentik Nyamuk Pun Ada di Wadah Air Dispenser

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com